goodmoneyID – Direktur Anugrah Mega Investama Hans Kwee, memprediksi IHSG kedepan bakal di pengaruhi oleh beberapa sentiment.
“Melihat sebagian besar sentiment pasar yang ada relatif negatif di tengah terkoreksi pasar saham dunia pada saat pasar Indonsia libur, kami perkirakan IHSG akan cenderung konsolidasi melemah di awal pekan dan berpotensi mengalami rebound pada akhir pekan. Adapun suppot IHSG ada di level 4460 sampai 4317 dan resistance di level 4609 sampai 4726,” terang Hans Kwee dalam keterangan tertulis, Senin (25/5).
Selain itu, rencana undang-undang keamanan nasional baru China yang membuat Beijing punya control yang lebih besar pada Hongkong, ditentang Amerika.
“Hal ini berpotensi menimbulkan perang dingin kedua Negara yang merupakan ekonomi terbesar dunia saat ini,” imbuhnya.
Tuduhan Trump pada ketidak mampuan China mengatasi pandemi Covid-19 yang menyebar ke seluruh dunia berpotensi menaikan tensi kedua negera.
Lalu, rancangan Undang-undang yang di setujui Senat AS terkait peningkatan pengawasan terhadap perusahaan China, menjdi sentiment negative di pasar keuangan dan kemunduran dalam perkembangan pasar modal dunia kususnya Amerika Seritkat.
Namun, Pelongaran bertahap lockdown oleh sebagian Negara bagian Amerika dan Negara-negara dunia menjadi sentiment positif. Tetapi kekawatiran gelombang ke dua menjadi perhatian pasar. Sejauh ini tidak ditemukan tanda-tanda gelombang kedua Covid-19.
Saat ini angka pengangguran di US masih tinggi, meskipun dalam trendnya turun. Tetapi yang di kawatirkan adalah setelah pelongaran lockdown ternyata tidak terjadi penciptaan lapangan kerja seperti yang di harapkan.
“Beberapa pekan kedepan menjadi periode penting bagi pasar keuangan dunia karena pelaku pasar akan mencermati apakah pelongaran lockdown mampu mengembalikan daya beli dan mengembalikan ekonomi kembali normal sebelum pandemi covid 19,” pungkas Hans kwee.