goodmoneyID – Virus Corona (Covid-19) sudah menyebar dan berpotensi menjadi pandemi global. Seluruh negara sedang ketar-ketir menangkal jatuhnya korban jiwa akibat keganasan virus tersebut.
Di tengah ancaman (Covid-19), ada sebagian pelaku UMKM yang justru ketiban untung. Susah masuknya barang impor akibat corona, menyebabkan omzetnya naik.
“Bagi kita, produk sepatu yang dihasilkan permintaanya jadi naik,” terang Miskeniharda, pemilik Sepatu De Monte, di Gedung Smesco, Senin (9/3).
Ia juga menyebut tadinya banyak kliennya yang biasa order barang dari luar negeri, sekarang justru order di dalam negeri. Hal ini juga membuat UMKM punya gairah dan semangat baru.
“Biasanya kan orang banyak membeli dari luar, karena corona jadi banyak yang beli di dalam negeri,” tambah Miskeniharda.
Walaupun demikian ketika ditanya berapa persen kenaikannya Miskeniharda belum bisa menyebutkannya sebab virus ini baru berjalan beberapa bulan, sedangkan proses produksi sepatunya biasanya memakan waktu 10 hari hingga 2 minggu.
“Permintaan memang bertambah, kalau berapa persen besarnya kita belum menghitung karena kan ini baru berapa bulan, tapi naik banyak kok. Yang tadinya UMKM mati suri dengan adanya virus Corona, UMKM bangkit bergairah kembali,” ujar Miskeniharda.
Terkait bahan baku, Miske mengklaim saat ini masih aman persediaan barang baku untuk usahanya, namun ia mengeluh beberapa bahan baku dari luar negeri jadi lebih mahal contohnya paku dan aksesoris.
“Bahan baku juga lancar. Tapi kalau bahan baku dari luar, kalau sepatu itu kan paku, pakunya dari luar, itu harganya agak naik, tapi gak ngeganggu sih,” tambahnya.
Miskeniharda sudah menggeluti usaha sepatu De’ Monte nya sudah sejak 30 tahun silam. Sepatu yang dijualnya berkisaran Rp 250.000 sampai Rp 650.000, ia jual sepatu kulit baik pria maupun wanita dan ada juga sepatu dengan sentuhan kain batik dan kain corak khas Indonesia.
Selain itu ia juga menyambut baik kehadiran Omnibus Law. Menurut Miskeniharda saat ini ia bersyukur jualanya telah dibantu oleh lembaga pemerintahan seperti, P3D, Dinas Perindustrian,Smesco, Kemenkop,Kemenperin,Kemenaker, Kadin,Jasaraharja, Telkom dan masih banyak yang lainnya.
“Pembeli dari Sabang sampai Merauke. Ada dari luar negeri,” pungkasnya.