Digitalisasi Tingkatkan Inklusi Keuangan

Loading

goodmoneyID – Disrupsi yang dilakukan perusahaan financial technology (fintech) mendorong perbankan untuk melakukan perubahan pada produk dan layanannya. Ini dilakukan agar bank tetap diminati oleh masyarakat.

Kaspar Situmorang, Executive Vice President Digital Center of Excellence Bank BRI mengatakan, digitaliasi dalam semua aspek merupakan hal yang tak terelakkan. Mengutip survei McKinsey Asia Personal Financial Services 2017, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan digital tercepat di dunia.

“Bank BRI telah mengantisipasi tren digital ini salah satunya dengan meluncurkan produk fintech yaitu Pinang (Pinjam Tenang), dimana pencairan bisa kurang dari 2 menit,” ujar Kaspar di Seminar “Perlindungan Konsumen Pinjaman Fintech”, di Jakarta.

Digitalisasi terbukti mendorong peningkatan inklusi keuangan. Kini, calon nasabah tidak perlu datang ke bank untuk melakukan transaksi. Cukup melalui ponsel pintar yang terkoneksi dengan internet transaksi bisa dilakukan. Terlebih saat ini jumlah ponsel telah melebihi jumlah akun bank.

Sekadar informasi, Pinang ditujukan khususnya kepada pelaku UKM dengan bunga pinjaman hanya sebesar 1,24% per bulan. Selain itu, calon nasabah tidak perlu ke bank, tanpa biaya admin bulanan dan tanpa agunan.

Untuk pinjaman online ini, calon nasabah tidak perlu khawatir datanya tidak aman. Sebab, BRI merupakan bank pertama di Indonesia yang telah meraih sertifikasi ISO 27001:2013, terkait dengan manajemen keamanan informasi.

Kaspar menambahkan, dalam hal perlindungan konsumen sesuai dengan POJK 07/2013 ada lima prinsip yang perlu digarisbawahi pelaku usaha jasa keuangan. Kelimanya yaitu transparansi, perlakuan yang adil, keandalan, kerahasiaan dan keamanan data/informasi, dan penanganan pengaduan serta penyelesaian sengketa konsumen secara sederhana, cepat, dan biaya terjangkau. “Perlindungan konsumen penting dilakukan untuk menjaga pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Senior Manager of Business Development Modalku, Arief Ghani mengatakan, Modalku siap memberikan pinjaman modal bagi pelaku UKM yang mengajukan peminjaman online tanpa agunan hingga sebesar Rp2 miliar. “Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi calon peminjam seperti usahanya telah berjalan minimal 1 tahun dan punya kemampuan untuk membayar angsuran,” ujarnya.

Modalku menawarkan modal pinjaman mulai dari Rp50 juta hingga Rp2 miliar, dengan tenor pinjaman dari 3 – 24 bulan, tanpa agunan, opsi pelunasan lebih awal, proses singkat kurang lebih 4 hari kerja. Cara membayar iuran pinjaman Modalku bekerjasama dengan bank Sinarmas.