goodmoneyID – Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal III-2019 mencapai Rp4 067,8 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2 818,9 triliun.
Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ekonomi Indonesia kuartal III-2019 terhadap kuartal III-2018 tumbuh 5,02% (year on year/YoY). Realisasi pertumbuhan itu lebih rendah dibanding periode sama tahun sebelumnya (YoY) sebesar 5,17%.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuha tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Lembaga Nonprofit yang melayani Rumah Tangga (PK-LNPRT) yang tumbuh sebesar 7,44%. Sementara komponen lainnya tumbuh dibawah pertumbuhan ekonomi. Komponen pembentuk modal tetap bruto (PMTB) atau investasi hanya tumbuh 4,21%, konsumsi rumah tangga sebesar 5,01%, dan konsumsi pemerintah 0,98%. Ekspor tumbuh tipis 0,02%, dan impor anjlok 8,61%.
Sementara menurut lapangan usaha, meski industri pengolahan masih tumbuh positif sebesar 4,15%, namun pertumbuhannya lebih lambat dibanding Q3 2018 sebesar 4,35%. Hal ini mengonfirmasi masih berlanjutnya deindustrialisasi prematur. Sektor lain seperti industri batubara dan pengilangan migas juga melemah sebesar 0,74%. Selain itu industri alat angkut, industri karet, barang dari karet dan plastik juga turut melemah.
Pelemahan di sektor-sektor usaha padat karya patut mendapat perhatian di tengah resesi ekonomi yang terjadi di beberapa negara. Terlebih masih tingginya jumlah pengangguran di Indonesia.