GoFood Rajai Online Food Delivery Market Di Indonesia

Loading

goodmoneyID – Menurut hasil riset yang dikemukakan oleh Nielsen Singapura, dengan tajuk “Understanding Indonesia’s Online Food Delivery Market”,  84% masyarakat yang menggunakan lebih dari satu aplikasi pesan-antar makanan, menilai GoFood menawarkan layanan pesan-antar makanan terbaik di Indonesia. Sekaligus melampaui rata-rata industri sebesar 39%.

Riset yang di keluarkan Nielsen mengambil sampling di 7 kota utama di Indonesia. Dengan metode survei online dan melibatkan seribu pengguna yang terdiri dari perempuan dan laki-laki rentang usia antara 18 hingga 45 tahun, yang menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam 3 bulan terakhir. Hasil ini melihat preferensi masyarakat Indonesia terhadap empat layanan pesan-antar makanan berbasis aplikasi terbesar di Indonesia.

Wajar bila Nielsen menempatkan GoFood diposisi puncak, pasalnya pertumbuhan Gofood di Indonesia dan Asia Tenggara dalam 6 bulan belakangan, meningkat 2 kali lipat atau mencapai 50 juta transaksi tiap bulannya.

Chief Food Officer Gojek Grup, Catherine Hindra Sutjahyo menjelaskan jika pihaknya melihat GoFood sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sehari-hari. Dengan GoFood, konsumen tidak perlu menghabiskan waktu mengantri di restoran karena ribuan pilihan menu ada dalam genggaman.

“GoFood membuat hidup jadi lebih praktis. Pencapaian ini merupakan bukti nyata kepercayaan dan loyalitas konsumen terhadap inovasi teknologi dan inisiatif yang terus dihadirkan GoFood selama empat tahun terakhir. Kami terus menjadi pemimpin pasar di layanan food-delivery dengan pangsa pasar 75% di Indonesia,” jelas Catherine.

GoFood dianggap memiliki pilihan menu dan jenis merchant beragam. Selain itu, Aplikasi GoFood dianggap user friendly dan mudah digunakan. Mitra driver Gojek juga dinilai ramah, sopan, dan informatif. Top-up untuk pembayaran melalui aplikasi dinilai mudah. Serta, GoFood juga dianggap sebagai layanan pesan-antar makanan tercepat.

“Kunci sukses dalam memenangkan hati konsumen tersebut adalah pemahaman kami terhadap konsumen Indonesia yang suka kuliner, terbukti dari data Nielsen yang menyebutkan 95% masyarakat Indonesia membeli masakan siap santap di luar rumah dalam tiga bulan terakhir,” tambah Catherine.

Hasil riset Nielsen menyatakan masih ada 42% konsumen urban di kota besar yang belum menggunakan layanan pesan-antar makanan dalam tiga bulan terakhir. Sementara, demografi konsumen layanan pesan-antar berbeda untuk waktu makan siang dan makan malam. Untuk makan siang di tempat kerja, konsumen didominasi oleh para pekerja berumur 26-35 tahun dengan posisi eksekutif/ manajerial sebesar 22%, serta pegawai swasta diposisi 44%. Sedangkan untuk makan malam didominasi oleh pemesanan dari rumah, tanpa ada profil demografis yang menonjol.

Executive Director of Consumer Insight Nielsen Singapura, Garick Kea mengatakan bahwa penelitian yang di lakukan Nielsen terkait perilaku pengguna layanan pesan-antar makanan di Indonesia, mengungkapkan banyak peluang yang belum tersentuh di Indonesia.

“Kenyamanan konsumen merupakan faktor utama yang menggerakkan pertumbuhan bisnis ini. Dengan 95% masyarakat Indonesia memilih untuk membeli makanan siap santap, industri pesan antar makanan mempunyai potensi pertumbuhan yang besar. Persepsi positif konsumen terhadap Gojek juga membuat Gojek berada di posisi yang menguntungkan,” tutup Garick.