Gojek Gratiskan Biaya Transaksi Online Lewat Midtrans

Loading

goodmoneyID – Gojek terus konsisten mendukung jutaan UMKM agar beradaptasi dan tumbuh selama pandemi lewat digitalisasi. Kali ini, Gojek membebaskan biaya transaksi online khusus untuk para merchant baru (Merchant Discount Rate) lewat salah satu ekosistemnya, yaitu payment gateway Midtrans. Pembebasan biaya transaksi ini berlaku untuk total transaksi hingga Rp500 juta. Dengan pembebasan biaya transaksi, diharapkan UMKM bisa semakin mudah dan cepat bergeser ke ranah online, sehingga mereka dapat menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan omzet usaha.

Kemudahan ini dapat dimanfaatkan tidak hanya oleh UMKM kuliner, tetapi juga oleh semua jenis UMKM yang tergabung ke dalam Midtrans sejak 15 Juli hingga 15 September 2020. Baik yang telah memiliki situs pembelanjaan sendiri maupun yang menggunakan media sosial dan aplikasi chat untuk memasarkan produk dan berinteraksi dengan pelanggan mereka. Untuk penggunaan di media sosial dan chat, merchant cukup membagikan link pembayaran kepada pelanggan baik melalui SMS maupun pesan teks instan dengan fitur Payment Link. Saat ini Payment Link menerima pembayaran melalui kartu kredit, debit dan berbagai uang elektronik melalui kode QRIS.

CEO Midtrans Erwin Tanudjaja mengatakan, pihaknya menilai inisiatif ini penting dilakukan karena untuk membawa lebih banyak pelaku UMKM ke ranah online, proses bisnis harus dapat dilakukan dengan mudah dan biaya rendah. Dengan program Midtrans yang menerapkan pendaftaran langsung dan bebas biaya transaksi ini, dapat membantu para pelaku usaha kembali bangkit dan mempercepat proses adaptasi mereka bertransaksi online di tengah adaptasi kebiasaan baru masyarakat. Program ini juga bentuk apresiasi bagi pelaku usaha yang tetap gigih menjalankan bisnisnya, melayani konsumen serta memelihara kesejahteraan karyawan.

“Selain pendaftaran langsung dan biaya transaksi yang digratiskan, teknologi Midtrans juga membantu pelaku usaha UMKM menjalankan bisnis online-nya secara lebih efisien, aman dan transparan. Hal ini karena layanan Midtrans memiliki fitur lengkap, mulai dari pembayaran instan, analisa data penjualan, hingga teknologi pengamanan menggunakan kecerdasan buatan. Dengan demikian, para pelaku UMKM dapat beradaptasi terhadap perubahan perilaku transaksi konsumen yang menginginkan transaksi yang mudah dan aman di masa pandemi ini,” jelas Erwin.

Sementara, Direktur Bina Usaha dan Pelaku Distribusi Kementerian Perdagangan RI, Nina Mora mengatakan bahwa kolaborasi berbagai pihak diperlukan untuk memajukan dan menyelamatkan bisnis UMKM di Indonesia.

“Kami di Kementerian Perdagangan RI melalui Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri RI tentunya mendukung upaya yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam mengembangkan UMKM. Hal ini dilakukan melalui digitalisasi dan transformasi proses bisnis dari offline ke online dengan memanfaatkan berbagai platform yang ada di Indonesia. Seperti upaya yang dilakukan oleh Gojek melalui platform pembayaran Midtrans, untuk membantu UMKM offline menuju online, dan membebaskan biaya pemrosesan bagi UMKM yang baru pindah ke ranah online. Langkah tersebut kami harapkan dapat memberikan keringanan bagi UMKM dan mendorong penggunaan pembayaran non-tunai di masa normal baru. Selain itu, juga dapat mendorong bisnis UMKM untuk lebih efisien dan mendapat kemudahan dalam akses pembiayaan,” tutur Nina

Nina menambahkan, peran serta dan dukungan dari setiap elemen dalam ekosistem untuk ikut mendukung pelaku UMKM dalam mengembangkan skala usahanya sangat diperlukan, salah satunya dari platform besar di Indonesia, seperti Gojek.

Hingga saat ini, Gojek telah membantu UMKM memperluas pasar ke bisnis online lewat berbagai solusi digital lengkap, dari pemasaran ke jutaan konsumen Gojek, pengiriman barang, hingga pelatihan dan jejaring di komunitas wirausaha. Gojek juga mengembangkan infrastruktur berbasis teknologi agar pelaku UMKM dapat terus mengembangkan usahanya. Terhitung dalam periode Maret hingga Mei 2020, terdapat lebih dari 100 ribu UMKM bergabung di dalam platform Gojek dan memperluas pasar ke bisnis online di tengah pandemi Covid-19.