goodmoneyID – Setelah mengantongi izin impor masker dari BNPB dan Kemenkes, Gojek akhirnya mengimpor 5 juta masker dan telah dibagikan kepada mitra pengemudinya. Inisiatif ini bagian dari prioritas Gojek meminimalisir penyebaran virus corona (COVID-19), mengingat mitra driver berada di garda terdepan membantu puluhan jutaan masyarakat yang harus membatasi ruang gerak dengan berada #dirumahaja.
Garibaldi Thohir, Komisaris Utama Gojek mengatakan, Gojek terus proaktif melakukan upaya menjaga keamanan dan kesehatan bersama bagi ekosistemnya. “Sampai hari ini, Gojek telah menyediakan ratusan ribu paket kesehatan (safety kit) yang dibagikan di lebih dari 1.300 titik kepada puluhan ribu mitra driver di lebih dari 80 kota di seluruh Indonesia,” terang Garibaldi, dalam rilis tertulis kepada goodmoneyID, Kamis (2/04).
Paket kesehatan tersebut berupa masker, hand sanitizer, vitamin, dan penyemprotan desinfektan pada sepeda motor serta mobil mitra driver. Jumlah paket di masing-masing daerah disesuaikan dengan ketersediaan dari masing-masing alat kesehatan yang saat ini jumlahnya sangat terbatas.
Meskipun demikian, ketersediaan alat-alat kesehatan, terutama masker, semakin langka. Masker merupakan salah satu alat perlindungan diri yang paling dibutuhkan untuk meminimalisir risiko penularan, terutama bagi mereka yang masih memiliki mobilitas tinggi seperti para driver yang jumlahnya mencapai jutaan orang.
“Pandemi COVID-19 menempatkan jutaan mitra driver di garda terdepan untuk membantu masyarakat yang harus membatasi ruang geraknya guna meminimalisir penyebaran virus di masa pandemi ini. Gojek melakukan berbagai upaya untuk menyediakan alat perlindungan diri agar mereka bisa bertugas secara prima dan terminimalisir dari risiko penularan,” lanjut Garibaldi.
Garibaldi lebih jauh menjelaskan, Gojek mengambil peran aktif untuk mendukung upaya Pemerintah menekan penyebaran COVID-19. Mitra driver yang populasinya tinggi dan sering berinteraksi dengan orang lain dalam keseharian mereka mengantar makanan, bahan pokok, obat-obatan dan barang lainnya untuk masyarakat, dianggap sebagai kelompok yang keamanan dan kesehatannya perlu dijaga. Dengan mitra driver yang aman, maka kebutuhan masyarakat Indonesia bisa terpenuhi di masa yang penuh tantangan ini.
Sementara itu Chief Operations Officer Gojek Hans Patuwo mengatakan, gojok berterima kasih kepada Pemerintah, dalam hal ini BNPB, Kementerian Kesehatan, Bea Cukai dan Garuda Indonesia yang membuat pengadaan masker ini bisa dilakukan. “Kami tidak ingin mengganggu ketersediaan dan produksi dalam negeri yang sangat dibutuhkan tenaga kesehatan dan masyarakat yang masuk kelompok rentan COVID-19,” tambahnya.
Lebih lajut Hans mengapresiasi Kru Maskapai Garuda Indonesia yang telah menjemput pengambilan masker impor. “Kami juga berterima kasih kepada kru Garuda Indonesia yang telah melakukan karantina 14 hari sebelum keberangkatan dan atas perjuangan mereka membantu jutaan mitra driver Gojek di Indonesia,” lanjut Hans.
Gojek selain memberikan masker impor kepada Yayasan Anak Bangsa Bisa yang akan dialokasikan bagi mitra driver Gojek, para tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan COVID-19 juga mendapatkan kuota masker tersebut.
“Tidak hanya untuk mitra driver, Gojek juga memahami pentingnya memastikan para tenaga kesehatan tetap mendapat pasokan masker yang dibutuhkan. Itu sebabnya Gojek juga akan menyalurkan sebagian masker yang diimpor ini kepada pemerintah untuk dapat dialokasikan kepada para tenaga kesehatan yang ditempatkan di rumah sakit rujukan pemerintah,” lanjut Hans.
Gojek telah menggalang Dana Bantuan Mitra Gojek senilai Rp100 miliar, yang terkumpul dari donasi jajaran manajemen senior Gojek sebesar 25 persen gaji tahunan mereka serta pengalihan anggaran kenaikan gaji tahunan karyawan. Dana Bantuan Mitra Gojek (Gojek Partner Support Fund) ini akan dikelola oleh Yayasan Anak Bangsa Bisa.