IKAPPI : Hari Pangan, Indonesia Belum Mandiri Pangan

Loading

goodmoneyID – Pangan merupakan kebutuhan dasar utama bagi manusia yang harus dipenuhi setiap saat. Hak untuk memperoleh pangan merupakan salah satu hak asasi manusia, sebagaimana tersebut dalam pasal 27 UUD 1945.

Ketua Bidang Organisasi DPP Ikatan Pedagang Pasar Tradision (IKAPPI) Miftahudin mengatakan bahwa pangan mempunyai arti dan peran yang sangat penting bagi kehidupan rakyat, ppalagi di masa pandemi seperti Ini.

“Ketersediaan pangan yang lebih kecil dibandingkan kebutuhannya dapat menciptakan ketidak-stabilan ekonomi dan kesenjangan yang lebih tinggi. Di beberapa negara terjadi Berbagai gejolak sosial dan politik jika ketahanan pangan terganggu. Kondisi pangan yang kritis ini bahkan dapat membahayakan stabilitas ekonomi dan stabilitas Nasional,” terang Miftahudin di Jakarta, Minggu (7/6).

Indonesia sedang mengalami ujian berat pada ketahanan Pangan Nasional. Mulai persoalan Impor, sampai ketidak mampuan Kementrian Perdagangan mengendalikan harga.

“Contohnya Bawang Putih dan Gula Pasir. Konsumsi Bawang putih kita masih di dominasi impor Cina dan masalah harga Gula pasir yang tak kunjung normal sejak 5 bulan terakhir,” imbuhnya.

Harusnya masa pandemi ini menjadi momentum bagi Bangsa Indonesia untuk berbenah, ketersediaan pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutu serta terjangkau bagi semua lapisan masyarakat adalah kunci keberhasilan pangan Nasional.

“Banyak cara yang bisa di lakukan antara lain mengerahkan sumber daya BUMN untuk ikut berperan serta dalam menjaga ketahanan pangan Nasional. Termasuk komitmen Kemetrian Pertanian dan Perdagangan adalah kunci keberhasilan pangan kita,” ujarnya.

Sejak awal tahun, Indonesia disibukan dengan banyaknya persoalan harga pangan, mulai dari tingginya harga Bawang Putih, Cabai, Bawang Merah, Daging, Ayam dan Telur. Fluktuasi harga Ini dapat mendorong rendahnya daya beli masyarakat.

“Maka momentum Hari pangan Nasioanal ini dapat menjadikan acuan agar pangan kita lebih kuat dan kelak kita dapat swasembadapangan,” tutup Miftahudin.