goodmoneyID – Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa, saat rapat dengan DPR RI secara virtual, menyebutkan tingkat produksi atau utilisasi industri tekstil saat ini sudah dibawah 20% dan menuju 5%. Tak menutup kemungkinan, utilisasi industri tekstil ini bakal turun terus sampe ke 0%.
“Data terakhir yang didapat atau pada minggu kedua April, utilisasi garmen sudah di bawah 20% menuju 5%. Istilahnya sudah mencapai titik nadir karena menuju 0%,” ungkap Jemmy saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi VI DPR RI secara virtual, Senin (27/4).
Dampak Covid-19, kondisi jual beli tekstil baik di pasar domestik maupun global sangat terganggu karena banyak konsumen yang membatalkan pesanan. Hal ini karena demand yang jauh berkurang. Seperti yang terjadi di Pasar Tanah Abang, terpaksa tutup akibat pandemi Covid-19, sehingga penjualan menjadi terhenti.
”Hal ini berimbas pada para karyawan, banyak pekerja garmen yang terpaksa di rumahkan sementara. Jumlah tenaga kerja yang dirumahkan sudah hampir 80%,” imbuh Jemmy.
Demi membawa industri tekstil tetap hidup saat masa pandemi, Jemmy mengusulkan keringanan untuk industri tekstil dari pemerintah. Seperti, pemberian diskon tarif listrik, pelonggaran pembayaran pajak, dan keringan kredit dari perbankan.”Biaya ini akan sangat membantu karena nilainya tidak sedikit,” tutup Jemmy.