goodmoneyID – Bonus demografi ibarat pisau bermata dua. Satu sisi mendatangkan berkah namun di sisi lain bisa menimbulkan masalah.
Hendri Saparini, founder CORE Indonesia – mengatakan pemerintah harus memanfaatkan sumber bonus demografi yang sekarang sedang dialami Indonesia. Puncaknya terjadi di tahun 2030 sampai 2040.
“Bonus demografi harus dimanfaatkan pemerintah karena satu negara hanya mengalami satu kali. Yang terbaik adalah untuk menciptakan lapangan kerja dan mendorong berbagai industri termasuk manufaktur untuk sektor produksi,” ujar Hendri Saparini.
Pada saat bonus demografi terjadi, Hendri menyebut jika sisi produksinya tidak didorong Indonesia akan kehilangan momentum ini. Namun saat ini justru pemerintah terbalik, di era mau menuju titik puncak bonus demografi industri manufaktur justru turun.
“Dulu kita pernah 28 terus turun 26 persen, sekarang ini tinggal 19 persen, ini kan berarti salah, karena pada saat sekarang ini kita mustinya sedang tinggi tingginya. Arah kita sudah salah, semestinya kita transformasi disebelumnya tapi kan ternyata tidak, semestinya kita bisa menciptakan lapangan kerja pada formasi yang lebih banyak,” kata Hendri.
Hal ini perlu didorong oleh langkah langkah pemerintah yang tepat, salah satunya Hendri berharap pada perubahan kebijakan fiskal. Lima tahun ke depan, ia menyarankan pemerintah untuk melakukan beberapa hal.
Pertama, menjaga nilai konsumsi swasta, karena ini merupakan porsi terbesar penopang perekonomian. Kedua, perbaikan dicakupan ekspor, dimana harus mencari komoditas baru dan mencari pasar baru dalam melakukan ekspor. Ketiga, mendorong investasi.
“Kita harus mendatangkan investasi yang tepat untuk kita. Salah satunya mendorong investasi untuk produk-produk ekspor, seperti pengolahan CPO (crude palm oil) dan penanaman untuk esential oil dan lain-lain,” pungkasnya.