Industri Otomotif Cemaskan Dampak Virus Corona

Loading

goodmoneyID – Ketua umum Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) Yohannes Nangoi mengatakan khawatir akan pengaruh virus Corona terhadap laju perjalanan kendaraan komersial.

“Virus Corona di awal tahun mulai menggangu global maupun dalam negeri. Ini kalau berlanjut lama  bisa berdampak ke penjualan kendaraan komersial,” ujar Yohannes di Jakarta, (4/2).

Yohannes menyebutkan saat ini China memegang 17 persen ekonomi dunia. Oleh karenanya, kejadian di China pasti berpengaruh dalam semua aspek termasuk kendaraan komersial. Apalagi malam nanti penerbangan dari dan ke China sudah mulai berhenti. Visa mayoritas turis Indonesia juga diberhentikan.

“Ini bisa negatif, iya kalau cuma satu minggu atau satu bulan mungkin tidak berarti. Tapi kalau lama ini bisa bardampak buat kita juga,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa  jika China mulai menghentikan aktivitasnya, otomatis indonesia akan terpengaruh.

“Sektor kendaraan komersisl, seperti bus truk, dan pick up  juga akan terganggu akses laju nya. Kita agak was-was soal Corona ini,” ujar Yohannes.

Sementara itu Sekretaris Umum (Sekum) Gaikindo, Kukuh Kumara menjelaskan, pihaknya telah memantau semua aspek lini laju kendaraan komersial, dan saat ini masih aman belum ada yang terpengaruh dengan serangan virus Corona secara langsung.

” Terkait virus Corona kita sudah cek semua aspek, apakah komponen, dan raw material yang berasal dari China itu bebas dari virus corona. Dan nampaknya ini belum ada, Mudah-mudahan ini virus ini segera bisa dihilangkan dan tidak berlangsung lama,” kata Kukuh.

Kukuh juga menjelaskan, ada contoh konkret yang mirip dari pengaruh virus corona ini, yaitu dulu saat Thailand terkena banjir, dimana Indonesia ambil alih part yang berasal dari Thailand diganti dengan part yang similar dari negara lain saat itu negaranya adalah China.

“Pernah di Thailand waktu banjir, lalu saat itu kita ambil part-nya tidak dari Thailand lagi, melainkan dari tempat lain yang punya part similar saat itu kita akhirnya ambil dari China,” ujar Kukuh

Saat ini kendaraan komersial masih menjadi  kedua tertinggi setelah kendaraan pasanger. Kendaraan komersial menunjang secara langsung kegiatan ekonomi makro yang membutuhkan aktivitas logistik.