goodmoneyID – Direktur Utama PT Danareksa Sekuritas Friderica Widyasari Dewi memperkirakan kinerja IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada kuartal II 2020 masih belum back to normal. Sebab nilai transaksi harian di Bursa Efek Indonesia (BEI) atau daily trading saat ini masih menurun dari tahun lalu. Tahun 2019 daily trading BEI mencapai Rp9,1 triliun, kini turun menjadi Rp7,3 triliun.
Sementara itu, di tahun 2019 investor asing, net buy di pasar modal Indonesia mencapai Rp36 triliun, namun di 2020 ini net sell-nya masih Rp12 triliun. Di sisi kapitalisasi pasar saham, saat ini pun terkoreksi cukup besar dari Rp7,265 triliun pada tahun 2019, kini menjadi Rp5,497 triliun.
Meski Begitu Friderica mengungkap Number of trades justru meningkat seiring dengan kebijakan WFH (Work From Home).
“Tapi yang menarik number of trades justru meningkat, ini terkait menggeliat investor ritel domestik kita. Sebetulnya ini datanya menarik, dengan adanya WFH ini aktivitas retail domestik meningkat,” ujar Friderica, disela-sela acara Webinar, Jumat (3/7).
Kebijakan WFH yang membuat masyarakat lebih banyak berada di dalam rumah, membuat investor lokal mulai mencari saham-saham apa harus dibeli.
Friderica menegaskan bahwa reborn BEI dapat meningkat kembali, tergantung pada bagaimana efektifitas program dan stimulus pemerintah dijalankan.
“Efektivitas stimulus dan program pemerintah yang ada itu sangat menentukan confidence investor baik luar maupun domestik,” terang Friderica.
BEI optimistis jumlah investor pasar modal pada semester I 2020 mencapai 2,9 juta. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, rata-rata peningkatan jumlah investor ritel berkisar 100 ribu di setiap bulan. Lalu, sebanyak 22 ribu per bulan dari 100 ribu itu merupakan investor saham.
Jumlah total investor berdasarkan single investor identification (SID) pada Mei 2020 mencapai 2,8 juta, atau naik sebesar 13% dari akhir tahun 2019.