Kenal Lebih Dekat Dengan Fintech

Loading

Saat ini, semuanya hampir bisa dilakukan dengan tangan dan gadget Anda seperti halnya mengecek bunga deposito, bertransaksi secara online, transfer dengan aplikasi mobile banking dan lain sebagainya.

Kini, ada juga yang tengah populer dengan sebutan fintech atau singkatan dari financial technology. Fintech sangat populer di kalangan media dan bagi mereka yang aktif di bidang teknologi.

Perusahaan start-up juga menggunakan fintech ketika berurusan dengan keuangan baik transfer atau yang lainnya. Jadi, bisa dibilang fintech sendiri merupakan penggabungan antara teknologi dan sistem keuangan. Lebih jelasnya, simak ulasan berikut.

Apa Itu Fintech?

Sebenarnya belum ada definisi baku tentang fintech. Namun, menurut National Digital Research Centre (NDRC), fintech adalah istilah yang digunakan untuk menyebut inovasi dalam bidang jasa keuangan atau finansial.

Bisa juga diartikan dengan inovasi finansial yang diberi sentuhan teknologi modern. Atau merupakan segmen di dunia start-up.

Tujuannya adalah membantu untuk memaksimalkan penggunaan teknologi untuk mengubah, mempertajam atau mempercepat berbagai aspek pelayanan keuangan.

Jadi, mulai dari metode pembayaran, transfer dana, pengumpulan dana, pinjaman hingga pengelolaan aset bisa kemudian dipercepat dan dipersingkat dengan menggunakan teknologi.

Berdasarkan hal ini, maka wajar jika fintech kemudian secara cepat menjadi kebutuhan yang akhirnya mengubah gaya hidup orang banyak khususnya mereka yang bergelut di bidang teknologi dan keuangan.

Sampai dengan 27 Juli 2021, total jumlah penyelenggara fintech lending terdaftar dan berizin adalah sebanyak 121 penyelenggara. OJK mengimbau masyarakat untuk menggunakan jasa penyelenggara fintech lending yang sudah terdaftar dan berizin dari OJK.

Manfaat & Perkembangan Fintech

Saat ini, sudah banyak bermunculan perusahaan start-up baru yang menciptakan produk inovasi di bidang fintech.

Contohnya, Moneythor. Perusahaan start-up Moneythor membuat produk baru yang memberikan pengalaman di bidang digital banking dimana analisisnya lebih detail dan rinci.

Perusahaan seperti ini biasanya mulai tumbuh di Singapura dimana kemudian targetnya adalah Asia.

Bukan hanya untuk mendapatkan keuntungan atau pendapatan yang besar bagi perusahaan start-up, namun keberadaan fintech juga ternyata bisa meningkatkan taraf hidup serta daya beli masyarakat luas.

Sebagai contoh, ada perusahaan start-up yang kemudian membuat inovasi untuk menghadirkan merchant. Di mana merchant tersebut menerima sistem pembayaran dengan kartu debit dan kredit dengan biaya rendah.

Ada juga perusahaan start-up yang kemudian membuat inovasi fintech yang dapat membangun infrastruktur dunia perbankan untuk meningkatkan daya beli konsumen atau masyarakat.

Lebih dari itu, adanya fintech di Asia Tenggara bahkan memiliki peranan penting dalam upaya pengentasan kemiskinan hingga 600 juta jiwa lebih. Perusahaan start-up juga terus meyakinkan investor akan hal ini.

Dampak positif dari berkembangnya fintech adalah aplikasi bitcoin di dunia finansial yang juga ikut berkembang.

Dikatakan bahwa 2.5 milyar lebih pengguna bitcoin yang tidak mempunyai akun bank akhirnya tetap bisa melakukan berbagai transaksi seperti pengiriman uang, pembayaran serta transaksi lain dengan tanpa masalah.

Masyarakat tentu merasa cukup tersiksa dengan kehadiran mereka yang mengaku penolong namun memberikan beban bunga dari setiap pinjaman.

Adanya fintech kemudian menjawab permintaan sistem peminjaman uang yang lebih transparan serta dapat dinikmati semua masyarakat.

Bagi mereka yang sudah menggunakan fintech, tentu merasakan sekali manfaatnya dan juga perbedaannya, ketika belum dan sudah menggunakan fintech.

Di Indonesia,  hadirnya FinTech telah membantu masyarakat menyelesaikan berbagai masalah. Berikut beberapa jenis-jenis FinTech yang sedang berkembang dan memberikan solusi finansial bagi masyarakat Indonesia:

Jenis Jenis Fintech

  1. Crowdfunding

Crowdfunding atau penggalangan dana merupakan salah satu model FinTech yang sedang populer di berbagai negara, termasuk Indonesia. Dengan adanya teknologi ini, masyarakat dapat menggalang dana atau berdonasi untuk suatu inisiatif atau program sosial yang mereka pedulikan. Salah satu contohya adalah penggalangan dana untuk membangun Pesawat R80 yang didesain oleh BJ Habibie. Contoh start-up FinTech dengan model crowdfunding yang kini tengah populer di Indonesia adalah KitaBisa.com

  1. Microfinancing

Microfinancing adalah salah satu layanan FinTech yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah untuk membantu kehidupan dan keuangan mereka sehari-hari. Karena masyarakat dari golongan ekonomi ini kebanyakan tidak memiliki akses ke institusi perbankan, maka mereka pun mengalami kesulitan untuk memperoleh modal usaha guna mengembangkan usaha atau mata pencaharian mereka.

Microfinancing berusaha menjembatani permasalahan tersebut dengan menyalurkan secara langsung modal usaha dari pemberi pinjaman kepada calon peminjam. Sistem bisnis dirancang agar return bernilai kompetitif bagi pemberi pinjaman, namun tetap attainable bagi peminjamnya. Salah satu startup yang bergerak dalam bidang microfinancing ini adalah Amartha yang menghubungkan pengusaha mikro di pedesaan dengan pemodal secara online.

  1. P2P Lending Service

Jenis ini lebih dikenal sebagai FinTech untuk peminjaman uang. FinTech ini membantu masyarakat yang membutuhkan akses keuangan untuk memenuhi kebutuhan. Dengan FinTech ini, konsumen dapat meminjam uang dengan lebih mudah untuk memenuhi berbagai kebutuhan hidup tanpa harus melalui proses berbelit-belit yang sering ditemui di bank konvensional. Salah satu contoh dari FinTech yang bergerak dalam bidang peminjaman uang ini adalah AwanTunai, sebuah startup yang memberikan fasilitas cicilan digital dengan aman dan mudah.

  1. Market Comparison 

Dengan FinTech ini, Sobat Sikapi dapat membandingkan macam-macam produk keuangan dari berbagai penyedia jasa keuangan. FinTech juga dapat berfungsi sebagai perencana finansial. Dengan bantuan FinTech, penggunanya dapat mendapatkan beberapa pilihan investasi untuk kebutuhan di masa depan.

  1. Digital Payment System 

FinTech ini bergerak di bidang penyediaan layanan berupa pembayaran semua tagihan seperti pulsa & pascabayar, kartu kredit, atau token listrik PLN. Salah satu contoh FinTech yang bergerak dalam digital payment system ini adalah Payfazz yang berbasis keagenan untuk membantu masyarakat Indonesia, terutama mereka yang tidak memiliki akses ke bank, untuk melakukan pembayaran berbagai macam tagihan setiap bulannya.