New Normal, Hasil Tani Perlu Didistribusikan Lewat e-Commerce

Loading

goodmoneyID – Belanja lewat online, kini menjadi tren dan kian banyak di lakukan oleh masyarakat di Indonesia sejalan dengan penyebran wabah virus Covid-19, yang menuntut kita untuk stay at home. Hal ini penting dan rasanya harus di terapkan oleh para petani mengingat kita akan menuju fase/ era New Normal.

Anggota Komisi IV DPR RI yang membidangi masalah pertanian, Ema Umiyyatul Chusnah mengatakan diterapkannya fase new normal di tengah pandemi Covid-19, menuntut adanya perbaikan sistem distribusi hasil pertanian, guna mempermudah aksebilitas, memperpendek rantai pasok, dan pemerataan distribusi pangan. Selain itu produksi dalam negeri perlu ditingkatkan untuk memperkuat ketahanan pangan dalam negeri.

“Saat ini ada perilaku konsumen yang cenderung lebih menyukai belanja dari dalam rumah dan menuntut produsen, termasuk kelompok tani dan koperasi tani untuk beradaptasi dari pemasaran secara offline ke e-commerce. Saya melihat sistem e-commerce diperlukan untuk mengurangi tingkat kontak langsung antar manusia. Sistem e-commerce juga lebih cepat dan praktis dalam penggunaannya,” terang Ema Umiyyatul, dalam keterangan resminya pada wartawan, Kamis (04/6).

Namun, kata Emma, sayangnya hingga kini banyak daerah dan masyarakat yang belum bisa mengakses e-commerce karena minimnya jaringan internet.

“Oleh sebab itu saya meminta pemerintah melakukan perbaikan infrastruktur jaringan internet khususnya untuk wilayah desa dan daerah pelosok, sebab para produsen pangan (petani) sebagian besar tinggal di pedesaan yang yang masih sulit dijangkau jaringan internet,” imbuhnya.

Disamping peningkatan akses internet, yang penting juga adalah peningkatan kualitas SDM di bidang pertanian agar mereka mudah menggunakan fasilitas e-commerce. Misalnya para pemuda yang notabene lebih melek teknologi bisa membantu untuk mendistribusikan hasil pertanian.

“Kami menilai sistem e-commerce sangat cocok untuk kalangan muda, dan menurut kami pemerintah perlu serius memberdayakan para milenial agar menggeluti pertanian sehingga ada regenerasi petani,” pungkas Emma.