Kerangka Open Banking, Percepat Transformasi Digital Di Indonesia

Loading

goodmoneyID – Webinar yang diadakan oleh Asosiasi FinTech Indonesia (AFTECH) bersama dengan ASEAN Financial Institution Network (AFIN), International Finance Corporation, Brankas, dan Beenext, membahas tentang pengembangan kerangka open banking dalam sistem pembayaran, khususnya di Indonesia dan Singapura.

“Sebagai bagian dari visi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025, Bank Indonesia mendorong peran industri perbankan dalam mengembangkan open banking di sistem pembayaran melalui perumusan Standar Open API (Application Programming Interface). Dengan keterkaitan antara industri perbankan dan teknologi keuangan (FinTech),” kata Erwin Haryono, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, dalam presentasinya di webinar “Open Banking in Indonesia and Singapore: Collaboration for Innovation and Collaboration” di Jakarta, Rabu (22/7).

Masalah-masalah yang masih muncul saat ini, antara lain standar data, teknis, keamanan, dan tata kelola yang termasuk dalam Open Application Programming Interface (API). Standar ini akan diterapkan secara bertahap untuk semua penyedia layanan sistem pembayaran.

Dalam hal sistem, kerangka open banking, diyakini akan memainkan peran penting dalam mempercepat transformasi digital perbankan.

Di Singapura, Monetary Authority of Singapore (MAS) merupakan lembaga pertama di Asia Tenggara yang merumuskan kebijakan open banking. Namun, sampai saat ini belum mengharuskan industri perbankan untuk berbagi data. Imbasnya, Bank-Bank di Singapura didorong untuk secara terbuka mengembangkan dan berbagi sistem API sebelum tenggat perizinan API, menciptakan sumber daya seperti Daftar API Industri Keuangan, serta mengembangkan pedoman dalam kemitraan dengan Association of Banks in Singapore (ABS).

“Untuk memfasilitasi inovasi dan kerjasama antara FinTech dan Bank, kami meluncurkan API Exchange (APIX). Ini adalah platform inovasi yang menampilkan Marketplace untuk FinTech dan lembaga keuangan untuk menghubungkan, berbagi ide, dan berinovasi secara kolaboratif dalam sebuah sandbox, dikembangkan dan dioperasikan oleh the ASEAN Financial Innovation Network. Kami berusaha untuk menciptakan lingkungan yang kohesif dengan kumpulan API yang telah ada dan lingkungan desain terintegrasi yang memungkinkan pengguna mengembangkan ide-ide baru,” kata Manish Diwaan, Direktur Pelaksana AFIN.

Wakil Ketua Umum AFTECH dan Managing Director GoPay, Budi Gandasoebrata menjelaskan bahwa open banking dapat mendorong kompetisi dan inovasi dalam sektor jasa keuangan Indonesia.

“AFTECH, atas nama industri FinTech, akan terus mendukung Bank Indonesia dalam mewujudkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025. Kami berharap Open API menjadi jembatan yang selanjutnya menghubungkan industri perbankan dan FinTech untuk meningkatkan kecepatan inovasi dan inklusi keuangan di Indonesia,” terang Budi.

Standar Open API adalah bagian dari Visi 2 dan Visi 3 Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025, yang bertujuan untuk mendukung open banking dalam transaksi pembayaran untuk mendorong transformasi digital di industri perbankan serta interlink antara bank dan FinTech.

CEO & Founder Brankas Todd Schweitzer, menambahkan sebagai penyedia teknologi Open Banking yang berbasis di Indonesia dan anggota Dewan Penasihat Strategis APIX, Brankas sangat senang bermitra dengan bank-bank terkemuka di Asia Tenggara untuk membangun produk perbankan API generasi selanjutnya.

“Indonesia akan terus menjadi pusat untuk inovasi FinTech dan menjadi contoh kawasan regional, di mana pemerintah, asosiasi industri, dan startup teknologi bersatu untuk mendukung inovasi,” tegas Todd Schweitzer.