goodmoneyID – Pemprov DKI Jakarta kembali menerapkan jam operasional moda transportasi umum yaitu Transjakarta, MRT dan LRT seperti semula. Namun, kali ini dengan menerapkan social distancing (pembatasan sosial).
Untuk MRT, per hari Selasa (17/3) ini akan kembali beroperasi mulai pukul 05.00 WIB hingga 24.00 WIB, dengan 16 rangkaian kereta (termasuk 2 rangkaian cadangan) dan selang waktu keberangkatan lima menit pada waktu sibuk (07.00—09.00 WIB dan 17.00—19.00 WIB) dan 10 menit di luar waktu sibuk.
Sementara itu moda transportasi ini akan menerapkan social distancing kepada penumpang selama berada di area stasiun dan di dalam kereta dengan jarak minimal satu meter, termasuk ketika pada saat mengantri, baik di luar maupun di dalam stasiun. MRT menerapkan pembatasan 60 orang per kereta atau 360 orang per rangkaian.
Untuk Transjakarta, juga kembali normal, dengan mengoperasikan 123 rute mulai pukul 05:00-22:00 WIB untuk layanan reguler, dan menjalankan 11 rute Layanan Angkutan Malam Hari (Amari) mulai pukul 22:00-05:00.
Namun, Jumlah rute yang beroperasi akan mengalami penyesuaian dengan rincian sebagai berikut:
- 15 rute BRT dalam koridor
- 25 rute angkutan umum terintegrasi di dalam kota
- 4 rute RoyalTrans
- 10 rute Transjabodetabek
- 69 rute Mikrotrans
Penyesuaian rute tersebut diperlukan untuk membuat social distancing di dalam bus Transjakarta, sehingga kapasitas angkut tiap bus menjadi:
– 60 pelanggan untuk bus gandeng
– 30 pelanggan untuk bus besar
– 15 pelanggan untuk bus sedang dan Royaltrans
– 6 pelanggan untuk Mikrotrans
Sementara untuk LRT, sejak kemarin memang tidak ada perubahan operasional jadwal keberangkatan. Dan hari ini pun sama LRT masih beroperasi seperti biasa yakni akan dibuka mulai pukul 05.00 WIB hingga 23.00 WIB. Namun ada pembatasan dari jumlah penumpang yakni dari rangkaian yang biasa 270 penumpang, menjadi 80 penumpang.
Untuk memastikan social distancing terjaga, dan mencegah penumpukan terlalu lama di halte, pelanggan diharapkan agar dapat sabar mengantri di luar halte untuk menghindari desak-desakan di dalam halte atau di dalam bus.
Gubernur DKI menghimbau masyarakat untuk tetap membatasi perjalanan yang benar-benar diperlukan, selalu jaga kesehatan dan ikuti arahan petugas saat menggunakan layanan Transjakarta.