Pasangan India Nikah di Blockchain NFT dengan Pendeta Digital

Loading

Pernikahan NFT (non-fungible token) pasangan India, Shruti Nair dan Anil Narasipuram, begitu menyita perhatian dan sangat mengesankan. Alasannya adalah momen sakral dari dua sejoli ini berlangsung pada jaringan blockchain Ethereum (ETH), bahkan lengkap dengan pendeta digital.

Sebelumnya, acara pernikahan yang terjadi biasanya sudah sering menggunakan bitcoin, mata uang kripto paling populer, sebagai maharnya. Di sisi lain, harga “mahar digital” itu pun terus melonjak naik.

Pernikahan NFT Dua Sejoli di India

Untuk mendigitalkan cinta satu sama lain hingga kekekalan, pasangan muda dari India ini menggunakan cara yang unik, yakni keduanya memakai token non-fungible (NFT) melalui blockchain Ethereum (ETH) untuk meresmikan rumah tangga.

Shruti Nair dan Anil Narasipuram, kedua sejoli asal Pune, India, itu diketahui telah memutuskan untuk membawa pernikahan pengadilannya ke level berikutnya. Hal itu setelah mereka melangsungkan pernikahan blockchain.

“Saya membaca beberapa artikel mengenai bagaimana orang-orang di negara lain melakukan pernikahan blockchain dan itu memotivasi saya,” kata Anil, sang suami, seperti laporan Cointelegraph.

Selain Anil dan sang istri, perancang produk staf Coinbase bernama Rebecca Kacherginsky juga sudah terlebih dahulu melakukan hal unik tersebut. Rebecca Kacherginsky juga dikenal sebagai pengusaha crypto terkemuka.

Di sisi lain, sebagai bagian dari pernikahan blockchain India tadi, pasangan Shruti Nair dan Anil Narasipuram juga didampingi secara online oleh Anoop Pakki yang bertanggung jawab untuk mencetak NFT atau pendeta digital.

“Kami membacakan sumpah dan usai memperoleh restu dari pendeta digital kami, saya mengkonfirmasi transaksi untuk mentransfer NFT ke dompet digital istri saya,” ucap Anil lagi.

“Transaksi itu memakan waktu beberapa menit (dan sekitar $35 dalam gas fee ETH). Setelah itu, kami dinyatakan menjadi suami dan istri oleh pendeta digital kami!” sebutnya.

Dengan keyakinan penuh, pasangan ini pun membacakan sumpah mereka.

“Kami tidak akan membuat janji besar, tetapi kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk membuat ini berhasil. Lewat semua ketidaksepakatan dan konflik kami, kami berharap untuk menumbuhkan pemahaman kami tentang satu sama lain dan diri kami sendiri. Kami tidak berharap menjadi seluruh desa untuk satu sama lain, tetapi kami akan berada di sisi satu sama lain, bergandengan tangan, berjalan melalui petualangan ini, bersama-sama.”

Lantas, sumpah pernikahan berbentuk gambar digital tersebut dicetak sebagai NFT oleh pendeta digital di platform OpenSea.

Adapun bunyi deskripsi NFT itu adalah sebagai berikut: “Kontrak ini antara Shruti Sathian Nair, lahir 17 Maret 1988, dan Anil Mohan Narasipuram, lahir 11 Oktober 1986. Para pihak dalam perjanjian ini dengan ini dinyatakan sebagai suami dan istri, pada 15 November 2021 dan mesti menahan, dalam keadaan sakit. dan dalam kesehatan, untuk saat ini dan selamanya.”

Di luar kisah romantis itu, Menteri Keuangan India, Nirmala Sitharaman, sebelumnya sudah mengumumkan peluncuran mata uang digital bank sentral (CBDC) bersama dengan pajak kripto 30% sepanjang Anggaran Union 2022.

Cointelegraph melaporkan, menurut Sitharaman, peluncuran CBDC bakal memberikan “dorongan besar” bagi ekonomi digital bersama, dengan kemungkinan sistem manajemen mata uang yang lebih efisien dan lebih murah.

“Setiap pendapatan dari transfer aset digital virtual apa saja bakal dikenakan pajak sebesar 30%. Tidak ada pengurangan terkait dengan pengeluaran atau tunjangan apa saja yang diizinkan ketika menghitung pendapatan itu, kecuali biaya perolehan,” demikian ia mengusulkan.

Pernikahan NFT ala Karyawan Coinbase

Hampir setahun sebelum pernikahan dua sejoli dari India tadi, kisah unik pernikahan di jaringan blockchain telah diukir oleh dua orang karyawan Coinbase. Mengutip laporan The Verge pada 2 April 2021 lalu, pasangan ini sukses menemukan penggunaan NFT yang mengharukan, yakni dengan memasukkannya ke dalam pernikahan mereka—menukar token digital sebagai bagian dari upacara pernikahan.

Kedua sejoli itu, yakni Rebecca Rose dan Peter Kacherginsky, menyatakan bahwa selain upacara tradisional Yahudi mereka, mereka satu sama lain juga saling mengirimkan token digital sebagai “cincin virtual”. Adapun pada utas Twitter mengenai pernikahannya, Rose menyebut bahwa cincin virtual mereka itu kini ada di blockchain.

“Untuk dilihat semua orang sebagai bukti komitmen kami satu sama lain,” tulisnya.

Di samping itu, pasangan ini juga menamai token ini sebagai “Tabaat”—sebuah kata Ibrani untuk “cincin.” Uniknya lagi, jika mencari token Tabaat di Etherscan, dua token itu dinyatakan sudah dicetak dan tidak ada lagi yang bisa dibuat ulang. Hal itu tentunya sangat romantis.