goodmoneyID – Founder dan CEO Uprintis Novita Hardini Mochammad menuturkan, ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh UMKM khususnya perempuan. Pertama terkait sumber daya dan isu pendanaan yang masih menjadi kendala. Kedua, ketersediaan pengetahuan peluang lintas batas di berbagai daerah.
Ketiga, perempuan di beberapa daerah ternyata banyak yang belum siap untuk ekonomi dan digital masa depan. Keempat, masih sedikitnya peluang bagi perempuan dalam hal kepemimpinan serta kelima, masih adanya ancaman kekerasan di tempat kerja.
“Saat ini, sekitar 58 persen pekerja perempuan berada di sektor informal ekonomi yang tidak terlindungi. Untuk itu Uprintis hadir mendampingi dan menyediakan infrastruktur ketahanan bisnis perempuan, serta membangun kemampuan partisipasi bagi kaum perempuan,” ungkap Novita, dalam keterangan resminya, Kamis (23/12).
Dari catatannya, usaha ekspor yag dipimpin perempuan 3-5 kali lebih produktif dibanding usaha ekspor yang pimpin laki-laki.
“Maka jika didampingi dengan baik, kaum perempuan bisa menjadi investasi pada kemajuan Indonesia secara global,” yakin Novita.
Di kesempatan yang sama, Kepala Dinas KUKM Jatim Andromeda Qomariah menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak, dalam mewujudkan entrepreneurship khususnya women entrepreneurship tetap hebat di mana pun berada.
“Dari sisi proposi perempuan dan laki-laki pada tingkat profitabilitas koperasi dan UKM Jatim, banyak didukung oleh usaha perempuan melalui koperasi wanita maupun women entrepreneurship. Ini sangat luar biasa sehingga menjadi aset bagi Provinsi Jatim,” ucap Andromeda.
Ditambah, jenis produk yang paling diminati baik di pasar domestik maupun internasional adalan makanan dan minuman. “Ini masih menjadi peluang pasar yang besar bagi wirausaha perempuan untuk dikembangkan,” pungkasnya.