goodmoneyID – Rully Indrawan, Sekretaris Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Sesmenkop KUKM) meminta Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) untuk meningkatkan rasio kewirausahaan Indonesia lewat pengusaha perempuan. Saat ini, rasio kewirausahaan Indonesia sebesar 4 persen, tertinggal dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia yang sudah mencapai 6 persen.
“Rasio kewirausahaan kita masih rendah. Sebab itu kita berharap setelah ini ada kerjasama dengan IPEMI, karena guru terbaik untuk membangun komunitas pengusaha pengusaha baru adalah para wanita di rumah,” tukas Rully Indrawan dalam acara Pameran Nusa Nuansa Tanpa Batas di Jakarta (2/12).
Acara tersebut digelar selama 6 hari pada 2 -6 Desember 2019 dan diselenggarakan oleh IPEMI dan Direktorat Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka Kementerian Perindustrian. Acara ini menghadirkan berbagai kegiatan seperti tarian adat Nusa Tenggara Barat (NTB), fashion show tenun, dan aksesoris daerah, pameran kesenian, kuliner, fashion daerah, fashion show busana eco print talkshow, lomba kreasi bahan daur ulang hingga peluncuran kantong ramah lingkungan.
Jika dilihat dari struktur usaha di Indonesia 99.97% itu adalah UMKM, dan usaha besar hanya 6 ribu dari 64 juta UKM, dimana 600 diantara usaha besar itu adalah koperasi. Untuk itu Rully menyebut kementerian KUKM menyedikan diri bersama IPEMI, untuk bekerja sama.
“Wanita adalah posisi yang strategis sebagai pengusaha ulet kita tidak bisa mengabaikannya, banyak koperasi-koperasinya yang bagus justru berasal dari wanita, mereka bisa cepat berkembang dan bertahan dalam waktu yang cukup lama, berbeda dengan laki laki,” kata Rully.
Ia menambahkan, pengusaha wanita ini adalah harapan baru yang menjadi pendorong dalam membangun terciptanya pengusaha baru di Indonesia. “Ini awal yang bagus untuk membangun perekonmoian nasional yang berdaya saing di kemudian hari. Semoga di tahun mendatang kita bisa membangun sinergi untuk pengusaha wanita yang lebih kuat dari sekarang,” ujar Rully.