goodmoneyID – Banjir bukanlah hal baru di Jakarta. Gubernur demi gubernur datang silih berganti, namun Jakarta tetap dilanda banjir. Terlebih saat curah hujan tinggi seperti di awal tahun ini. Namun demikian, dari data Rakor Kemenko PMK pada 7 Januari 2020 yang beredar luas di media sosial seperti twitter, penanganan banjir di zaman Anies Baswedan jauh lebih baik dibanding era sebelumnya.
Dari indikator Area Terdampak misalnya, pada tahun ini luas area yang tergenang sebanyak 156 km2, jauh lebih sedikit dibanding 2015 seluas 281 km2, 2013 seluas 281 km2, dan 2007 seluas 455 km2. Selain itu, banjir di awal tahun lalu juga tidak terjadi di area strategis seperti di wilayah Bundaran Hotel Indonesia, Jalan Thamrin. (lihat grafis).
Jumlah pengungsi pun turun drastis. Pada banjir tahun ini jumlahnya 31.232 orang, 2015 sebanyak 45.813 orang, dan 2013 90.913 orang. Waktu surut pun lebih cepat dari 7 hari pada 2015 menjadi 4 hari.
Meski secara umum jauh lebih baik, namun tetap saja ada korban jiwa yang meninggal. Pada tahun ini, jumlah korban sebanyak 19 orang, naik dibanding 2015 sebanyak 5 orang. Ini tentu menjadi pekerjaan rumah bagi Pemprov DKI untuk menekan seminimal mungkin korban jiwa. Publik pun berharap tidak ada lagi korban jiwa jika terjadi banjir di masa depan.