Pengamat:  Koordinasi Antarpemimpin Lemah Akibatkan Pariwisata Melempem

Loading

goodmoneyID – Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo menyebutkan pariwisata merupakan sektor paling mudah dan paling menguntungkan sebagai sumber pendapatan negara. Menurutnya dari pariwisata  bakal banyak investasi masuk, dari hotel, kuliner, hingga UMKM.

“Pariwisata itu sektor paling mudah dan paling untung bagi perekonomian negara kalo diurus dengan baik, liat saja seluruh dunia, contoh Eropa pendapatan utamanya dari mana? dari pariwisata terus Newzealand, Jepang, itu semua pariwisata. Sebab disini investasi banyak yang masuk, ada kuliner, hotel, pusat kerajinan,” terang Agus di Hotel JS Luwansa, dalam acara Outlook Ekonomi Pariwisata (Ekopar) 2020,  Kamis (16/1).

Namun Indonesia dengan keindahan pulau yang terbentang dari Sabang hingga Merauke belum mampu memanfaatkan peluang Ekopar dengan cerdik. Agus menyebutkan inti masalahnya ada di koordinasi antar pimpinan, baik pusat maupun daerah.

“Tahu kenapa masalahnya, intinya di koordinasi leader-nya, misalnya kan mereka bisa bikin dilembar putih,  kamu di BUMN mau bikin apa, Parwis, Pertanian, Keuangan mau apa. Kalau sudah tinggal dilihat pariwisata ada dimana sekarang, PUPR coba cek,  apakah dari kota ini bisa mengembangkan kota ini, lalu itu ditarik apakah parwis bisa berkembang disini atau tidak,” ujar Agus.

Agus menambahkan, untuk itu langkah paling awal yang tempat adalah membenahi  infrastruktur agat tidak tumpang tindih. Serta menciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkompeten. “Pariwisata itu industri jadi perlu infrastruktur, Itu harus dibangun supaya tidak tumpang tindih. Secara pendidikan SDM juga harus dididik minimal sampai vokasi atau S1, di Vietnam begitu,” terang Agus.

Setelah infrastruktur dan SDM, kemudian akses permodalan kepada para pelaku UMKM Pariwisata. “Setelah semua beres, baru kasih permodalan ke UMKM,” tambahnya.

Pada akhirnya, sektor pariwisata diharapkan bisa menjadi penopang peningkatan jumlah wisatawan baik asing maupun lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. “Jadi intinya balik lagi koordinasi dan leadership dari orang yang bertanggung jawab,” pungkas Agus.