goodmoneyID – Lazimnya ketika melamar kerja anda akan membawa Curriculum Vitae (CV) yang mampu menunjukan pengalaman dan sejauh mana keahlian. Namun di era globalisasi nampaknya eksistensi CV sudah bergeser urgensinya menjadi jejak digital. Ini penting sekali karena perusahaan selain melihat CV anda yang mentereng, mereka akan melihat rekam jejak digital saat Anda hendak melamar sebuah pekerjaan.
Direktur ISED Julie Trisnadewani mengatakan, bukan tidak mungkin manajer perekrutan (HRD) selain melihatnya dari CV mereka juga akan memperhatikan apa yang ada di sosial media anda dan aktivitas anda di internet.
Dengan sekali ketik, semua jejak digital Anda terekam. Untuk itu, ketika Anda hendak melamar kerja, atau ketika anda suatu saat butuh kerja, pastikan rekam jejak digital anda dari sekarang. Buatkan konten konten positif, jangan mengunggah konten yang mengundang konflik atau yang mengandung SARA dan pornografi.
“Mulai sekarang share (bagikan) lah konten-konten yang positif karena nomor satu adalah jejak digital. Dan jejak digital itu sulit dihapus, Jadi cobalah untuk berkata yang bagus-bagus. Jangan suka menulis ujaran kebencian. Jejak digital yang bagus akan menguntungkan,” terang Julie di Mall Sarinah, Jakarta.
Sebaliknya, tutur Julie, menyisakan jejak digital yang jelek akan membuat manajer perekrutan berpikir ulang untuk memperkerjakan Anda. Bisa saja, jejak digital yang Anda perlihatkan jadi tidak sesuai dengan kualifikasi yang mereka butuhkan.
“Jadi manfaatkan booming digital ini, ini bagus sekali peluangnya. Tapi harus imbangi dengan literasi digital sehingga booming digital tidak disalahgunakan,” pungkas Julie.