Respon Pemerintah Mengenai Pelatihan Kartu Prakerja Mirip Konten Youtube

Loading

goodmoneyID – Program pelatihan kartu prakerja yang bersifat video Edutech (Education Technologi) menuai kritik dari masyarakat, salah satunya di sebut mirip konten gratisan di Youtube.

Menanggapi hal ini, Direktur Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky mengatakan masyarakat sedang di beri bantuan oleh pemerintah, seharusnya masyarakat cukup rasional dalam memilih pelatihan yang tersedia. Jika terdapat salah satu pelatihan yang mirip dengan video di youtube maka masyarakat bisa memilah milah, mana yang harus mereka beli dan tidak.

“Mereka bisa memilah milah, kalau memang ada yang serupa, masyarakat tentu tidak akan membeli, karena ada yang gratis di youtube, mereka hanya akan menggunakan yang tidak bisa didapat secara gratis, maka kita sediakan ini,” ujarnya dalam videocoference daring, di Youtube Kemenko, Kamis (23/4).

Menurut Panji, disamping masyarakat bisa memilih konten, tugas pemerintah saat ini menyediakan berbagai macam program tepat sasaran. Target penerima manfaat program kartu prakerja mencapi 5,6 juta orang, lalu ada sekitar 1,500 jenis pelatihan yang tiap saat akan bertambah mengikuti permintaan. Selain itu, program ini akan mendapatkan sertifikasi dan berstandar sesuai silabus yang jelas.

Panji juga menyebutkan jika semua peserta kartu prakerja sudah mendapat uang transfer malalui ATM BNI mereka, yang dibagi menjadi dua, yakni ada uang untuk pelatihan dan ada uang untuk insentif.

“Uang pelatihan adalah uang dari pemrintah yang masuk ke platform langsung dan platform nanti akan membayarnya ke lembaga pelatihan sesuai yang dibeli peserta, jadi ga diterima langsung ke peserta,” terang Panji.

Adanya covid-19 mengubah rencana awal pemerintah terkait program kartu prakerja, dimana mobilitas dibatasi sehingga program pelatihan lebih banyak beralih dalam konten pelatihan online. Namun, Panji menjelaskan bahwa setelah Covid-19 selesai, maka rencana akan kembali seperti semula, dimana ada pelatihan secara offline dan diawasi secara masif.

“Nantinya ini akan berubah, awalnya kartu prakerja ini untuk meningkatkan skill dan kualitas SDM. Tapi kita tak menyangka ada Covid-19 dan tidak ada yang bisa menjawab kapan Covid-19 berkahir. Pemerintah optimis Covid-19 selesai dalam 4 bulan, setelah itu model kartu prakerja kembali pada model awal,” pungkas Panji.