Rincian Realisasi APBN Semester I 2020

Loading

goodmoenyID – Perkembangan realisasi APBN periode Januari- Juni 2020 atau Semester I 2020 mencatatkan realisasi Pendapatan Negara lebih rendah 9,83% (yoy) dan realisasi Belanja Negara meningkat 3,31% (yoy), serta defisit anggaran berada pada level 1,57% terhadap PDB (tahun 2019 sebesar 0,85% terhadap PDB).

Lebih rinci, realisasi Semester I APBN tahun 2020, mencatatkan Pendapatan Negara mencapai Rp811,18 triliun (47,72% dari target), lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp899,6 triliun. Di sisi lain, Belanja Negara mencapai Rp1,068,94 triliun (39,02% dari pagu), lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp1,034,7 triliun.

Adapun rincian realisasi tersebut meliputi:

  1. Penerimaan Perpajakan mencapai Rp624,93 triliun, realisasi ini lebih rendah 9,42% dari periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp689,94 triliun. Realisasi penerimaan perpajakan terdiri dari Penerimaan Pajak mencapai Rp531,71 triliun, lebih rendah 12,01% dari tahun 2019 sebesar Rp604,30 triliun, dan Penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai Rp93,21 triliun atau tumbuh 8,84% dari tahun 2019 sebesar Rp85,64 triliun.
  2. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencatatkan realisasi sebesar Rp184,52 triliun. Realisasi tersebut lebih rendah 11,76% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp209,11 triliun.
  3. Penerimaan Hibah mencapai Rp1,74 triliun, tumbuh signifikan dibanding periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp0,52 triliun.
  4. Belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp668,53 triliun, tumbuh 5,99% dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp630,75 triliun.
  5. Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) mencapai Rp400,41 triliun, lebih rendah 0,87% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp403,95 triliun.

Adapun, realisasi defisit APBN tahun 2020 sampai dengan 30 Juni 2020 mencapai Rp257,76 triliun atau 1,57% dari PDB, dimana keseimbangan primer sebesar negatif Rp100,18 triliun. Di sisi lain, realisasi Pembiayaan Anggaran sebesar Rp416,18 triliun, sehingga terdapat kelebihan Pembiayaan Anggaran sebesar Rp158,42 triliun.