Setelah D100, Pertamina Targetkan Uji Coba Produksi Green Avtur Akhir 2020

Loading

goodmoneyID – Setelah sukses melakukan uji coba produksi Green Diesel D100 di Kilang Dumai sebesar 1,000 barel per hari, Pertamina kini menyiapkan Kilang Cilacap untuk bisa uji coba memproduksi green avtur pada akhir tahun 2020.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan pada akhir 2020, Pertamina akan melakukan uji coba produksi Green Avtur yang pertama dengan Co-Processing injeksi 3% minyak kelapa sawit atau CPO, yang telah diproses lebih lanjut sehingga hilang getah, impurities dan baunya (Refined, Bleached and Deodorized Palm Oil/RBDPO) di fasilitas existing Kilang Cilacap.

“Uji coba Green Avtur ini merupakan bagian dari roadmap pengembangan biorefinery Pertamina dalam rangka mewujudkan green energi di Indonesia. Selain Kilang Dumai yang sudah berhasil mengolah 100% minyak sawit menjadi Green Diesel D100, Pertamina juga akan membangun dua Standalone Biorefinery lainnya, yaitu di Cilacap dan Plaju,” ujar Nicke di sela-sela kunjungannya pada proyek pembangunan Standalone Biorefinery Cilacap, Rabu (22/7).

Standalone Biorefinery di Cilacap, nantinya dapat memproduksi green energy berkapasitas 6,000 barel per hari, sedangkan Standalone Biorefinery di Plaju dengan kapasitas 20 ribu barel per hari. Kedua, standalone Biorefinery ini kelak akan mampu memproduksi Green Diesel maupun Green Avtur dengan berbahan baku 100% minyak nabati.

“Selain Green Diesel dan Green Avtur yang akan di uji coba, Pertamina juga telah melakukan uji coba Green Gasoline. Beberapa perusahaan dunia sudah dapat mengolah minyak sawit menjadi Green Diesel dan Green Avtur. Namun, untuk Green Gasoline Pertamina merupakan yang pertama di dunia,”imbuhnya.

Green gasoline tersebut telah berhasil diujicobakan di fasilitas Kilang Plaju dan Cilacap sejak 2019 dan 2020. Di mana Pertamina mampu mengolah bahan baku minyak sawit hingga sebesar 20% injeksi.

Menurut Nicke, ikhtiar Pertamina tersebut diwujudkan sesuai dengan arahan presiden untuk mengoptimalkan sumber daya dalam Negeri, untuk membangun ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional.

Nicke menambahkan, Green Energy akan memanfaatkan minyak sawit yang melimpah di dalam Negeri, sebagai bahan baku utama sehingga produk Green Energi memiliki TKDN yang sangat tinggi. Langkah positif ini akan mengurangi defisit transaksi Negara dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sebelumnya pada pekan lalu, Pertamina menyampaikan keberhasilan ujicoba produksi Green Diesel D100 mencapai 1,000 barel per hari di fasilitas existing Kilang Dumai. D100 diproses dari 100% RBDPO dengan bantuan katalis yang dibuat oleh Research & Technology Center Pertamina dan ITB. Dalam uji coba performa melalui road test 200 km, D100 dijadikan bahan bakar yang dicampur dengan Solar serta FAME, dan terbukti menghasilkan bahan bakar diesel yang lebih berkualitas dengan angka cetane number yang lebih tinggi, lebih ramah lingkungan dengan angka emisi gas buang yang lebih rendah. Serta lebih hemat penggunaan bahan bakarnya.

“Terima kasih kepada Pemerintah dan seluruh pihak terkait atas dukungan penuhnya kepada Pertamina. Dari uji coba ini menunjukkan bahwa dari sisi teknis produksi Pertamina sudah siap, selanjutnya kita perlu memikirkan agar sisi keekonomiannya juga dapat tercapai,”pungkas Nicke.