Survei Snapcart: ShopeePay Jadi e-Wallet Dengan Peningkatan Pengguna Paling Banyak

Loading

goodmoneyID – Snapcart  melaporan dalam surveinya bahwa ShopeePay menjadi e-wallet dengan laju pertumbuhan jumlah pengguna paling pesat dari awal tahun 2020, atau selama masa Pandemi Covid-19.

ShopeePay diklaim tumbuh melebihi OVO, GoPay, Dana, dan LinkAja. Pertumbuhan ini didukung oleh gencarnya strategi ShopeePay dalam menjangkau dan memperoleh konsumen baru, yang terlihat salah satunya melalui kelengkapan fitur, promo menarik dan menambah jangkauan merchant di seluruh Indonesia.

Di satu sisi, integrasi ShopeePay dalam aplikasi Shopee juga ikut mendukung pencapaian tersebut. Survei ini menyatakan selama 3 bulan terakhir, ShopeePay menjadi brand aplikasi dompet digital dengan user atau pengguna terbesar (68%), disusul oleh Ovo dan GoPay yang bersaing ketat di masing-masing 56%, serta Dana (42%), dan LinkAja (19%).

“Lima brand tersebut paling populer, sebab mereka selalu melakukan promosi dan menjalin kerjasama dengan banyak merchant sehingga dikenal oleh konsumen,” ujar Astrid Williandry, Direktur Snapcart Indonesia dalam keterangannya.

Survei dilakukan online selama 3 bulan (Juni, Juli, dan Agustus), yang mencakup seluruh wilayah Indonesia, dengan responden dipilih seribu orang.

Selain menjadi e-wallet dengan jumlah pengguna terbesar, ShopeePay juga tercatat memiliki pangsa pasar jumlah transaksi paling tinggi, yakni 32% dari total jumlah transaksi e-wallet di Indonesia. Disusul OVO (25%, GoPay (20%), DANA (16%) dan LinkAja (8%).

Bukan hanya itu, ShopeePay juga mencatatkan pangsa pasar total nilai transaksi terbesar, mecapai 34% dari total nilai transaksi e-wallet di Indonesia. Diikuti oleh OVO (25%), GoPay dan DANA masing-masing 16% & 17%, serta LinkAja (9%).

“Dengan jaringan ratusan ribu merchant di seluruh Indonesia dalam berbagai kategori, dari makanan, minuman, fashion, ritel, logistik, hingga kegiatan sosial seperti donasi, membuat bisnis ShopeePay melaju pesat dan hadir di setiap lini kehidupan konsumen,” tambah Astrid Williandry.

Banyak brand terkenal juga telah menjalin kerjasama dengan ShopeePay, diantaranya McDonald’s, Burger King, Excelso, Kopi Kenangan, Alfamart, Superindo, Ramayana, dan lain-lain.

Hal yang mendukung ShopeePay bisa melejit menjadi e-wallet dengan total jumlah transaksi terbesar tidak hanya karena jumlah pengguna yang paling banyak. Melainkan juga tingginya frekuensi pemakaian ShopeePay, dibanding dengan pemain e-wallet lainnya.

Frekuensi transaksi bulanan ShopeePay di 9,1 kali per bulan, jauh di atas 2 pesaing terdekatnya, OVO (8,6 kali per bulan), GoPay (6,9 kali per bulan).

Tingginya frekuensi penggunaan ShopeePay juga menunjukkan kenyamanan para pengguna dalam menggunakan e-wallet ini.

Pengalaman belanja online yang seamless dan menawarkan cara bertransaksi non-tunai secara aman, efektif, dan efisien membuat para pengguna ingin merekomendasikan ShopeePay.

Hal ini tercermin dari hasil survei, di mana 33% responden pun lebih memilih ShopeePay sebagai merk e-wallet yang paling direkomendasikan, diikuti OVO (26%), Dana (20%), GoPay(16%), dan LinkAja (5%).

Menurutnya, ShopeePay unggul karena sangat masif menawarkan berbagai layanan promo. Selain dapat digunakan untuk pembayaran online, ShopeePay juga dapat digunakan untuk melakukan pembayaran offline di gerai-gerai.

“Di sisi lain, metode pembayaran menggunakan e-wallet diyakini juga merupakan solusi aman bertransaksi di masa pandemi. Sehingga e-wallet ini yang paling disukai konsumen dan paling banyak digunakan karena multi solutif dan memudahkan,” tutup Astrid.