5 Tips Hindari Modus Penipuan Lowongan Kerja Di Internet

Loading

goodmoneyID – Menyosong tahun baru mungkin banyak yang mulai mencari informasi lowongan pekerjaan. Di zaman yang serba digital ini dimudahkan untuk mencari kerja dimanapun dan kapanpun dari mulai perusahaan kelas besar, menengah, hingga startup.

Saat ini juga telah tersedia platform khusus yang menyediakan informasi lowongan kerja sekaligus bisa langsung melamar di situs tersebut, seperti Jobstreet, linkedin, Klaibrr, Glints, dan masih banyak yang lainya.

Namun kamu perlu hati-hati dalam melamar pekerjaan yang banyak beredar di Internet atau bahkan di aplikasi penyedia layanan lowongan kerja. Sebab, belakangan ini marak aksi penipuan yang berkedok “Rekruitmen Kerja” yang memanfaatkan aplikasi pencari kerja.

Perusahaanya pun bisa datang dari mana saja dan diposisi yang beragam seperti sales, admin, bahkan koki restoran. Hal ini kian mencengangkan ketika beberapa youtuber melakukan rekaman sembunyi yang menampilkan bagaimana para oknum penipu ini bekerja menggaet para korban.

Berikut  5 tips untuk pencari kerja agar tidak tertipu:

  1. Pastikan Penulisan Lowongan Kerja Sesuai Kaidah Bahasa Yang Benar

Lowongan kerja yang benar selalu ditulis dengan teliti. Jika kamu menemukan lowongan di situs pencari kerja yang mengandung terlalu banyak typo, bisa dipastikan lowongan tersebut palsu.  Kesalahan ketik seperti salah eja, salah penggunaan huruf kapital, dan tanda baca sangat mungkin dilakukan oleh para pemalsu lowongan kerja di situs pencari kerja. Selain itu, jika kamu menemukan lowongan di situs pencari kerja yang aneh secara tata bahasa dan kosa kata, besar kemungkinan lowongan tersebut palsu.

Terkadang, para pemalsu lowongan kerja tidak ragu untuk menerjemahkan secara harafiah lowongan dari bahasa asing menggunakan situs penerjemah seperti Google Translate. Penulisan lowongan kerja yang sembrono tidak mungkin dilakukan oleh sebuah perusahaan. Perusahaan yang benar-benar mencari calon karyawan pasti memikirkan penulisan lowongannya dengan matang. Lowongan kerja yang dipasang di situs pencari kerja bahkan bisa menjadi salah satu media branding yang digunakan perusahaan agar memiliki kesan bonafid.

  1. Tertulis “Tidak Butuh Pengalaman Kerja”

Bagi seorang fresh graduate, pengalaman yang minim terkadang menjadi halangan untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan. Sayangnya peluang ini sering dimanfaatkan oleh para pemalsu lowongan kerja di situs pencari kerja.

Lowongan kerja palsu tersebut biasanya menawarkan pekerjaan yang tidak membutuhkan pengalaman kerja sebelumnya. Jika sebuah perusahaan yang asli menggunakan situs pencari kerja untuk mencari fresh graduate, biasanya mereka mencantumkan suatu persyaratan khusus berupa pendidikan minimal jurusan tertentu.

Perusahaan yang benar-benar mencari karyawan akan sangat menghargai pengalaman sekecil apapun itu seperti magang. Berhati-hatilah pada lowongan kerja di situs pencari kerja yang mengesankan semua orang bisa melakukan pekerjaan tersebut.

  1. Iming iming Gaji Fantastis.

Jangan dulu tergiur dengan gaji besar, karena ini merupakan trik para penipu menggaet korbanya dengan memanfaatkan iming iming gaji yang fantastis. Untuk menghindari penipuan, sebaiknya kamu riset atau cari tahu terlebih dulu rata rata gjai pekerjaan yang kamu lamar berapa, bisa dengan tanya kepada teman yang sudah bekerja dibidang itu ataupun mencarinya di Intenet.

  1. Meminta Sejumlah Uang Ketika Interview

Sebuah lowongan di situs pencari kerja yang palsu biasanya menipu para job seeker dengan cara meminta sejumlah uang dari mereka. Ciri ini yang paling nyata jika rekruitmen kerja ini hanyalah modus penipuan. Pasalnya tiap Perusahaan yang sudah jelas dan kredibel pasti tidak akan meminta uang kepada pelamar kerja,  apalagi pas melakukan interview.

Banyak korban tertipu modus penipuan ini dan rela memberikan sejumlah uang yang diminta oleh sang oknum, dengan modus membuat dokumen lebih lanjut, ataupun membuat pakain dinas dan pembuatan kartu nama, seharusnya hal ini dilakukan tanpa meminta uang sepeserpun kepada pelamar. Karena itu sudah merupakan tanggung jawab tiap perushaan.

Hal ini sangat tidak masuk akal, mengingat perusahaan mencari seorang karyawan itu dari kompetensinya dan membayarnya, bukan malah meminta uang pada keryawan.

  1. Penawaran Mendadak Langsung

Kamu perlu waspada jika ada perusahaan yang menawarkan pekerjaan secara langsung baik melalui email ataupun sosial media, karena ini merupakan trik mereka juga agar lebih cepat menggaet korban.

Setiap karyawan yang direkrut oleh perusahaan yang benar-benar profesional pasti dipilih dengan hati-hati. Perusahaan membutuhkan waktu untuk mengenal setiap kandidat, memilih, kemudian melakukan tes dan wawancara sebelum benar-benar yakin untuk merekrut. Penawaran pun biasanya dilakukan secara tatap muka di kantor perusahaan yang bersangkutan karena berkaitan dengan kontrak kerja serta legalitas hukum.