Ditambah Rp18 triliun, Dana Program PEN Jadi Rp695,2 Triliun

Loading

goodmoneyID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut bahwa anggaran terhadap program penanganan Covid-19 dan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ditambah sebesar Rp18 triliun menjadi Rp695,2 triliun hampir mendekati Rp7 Triliun. Penambahan dilakukan terhadap dua pos, yakni pembiayaan korporasi dan bantuan terhadap sektoral kementerian/ lembaga serta pemerintah daerah.

“Seperti diketahui pemerintah menyampaikan di sidang kabinet bahwa adanya tambahan belanja lagi dibandingkan perpres 54, dimana beberapa biaya penanganan Covid sekarang ditingkatkan,” ucap Sri Mulyani saat telekonferensi secara virtual, Selasa (16/6).

Adapun, penambahan terhadap anggaran PEN yang senilai Rp18 triliun itu, sebagian besar dialokasikan untuk pemberian kredit modal kerja bagi korporasi, yakni sebesar Rp9 triliun dari Rp44,57 triliun menjadi Rp53,57 triliun. Skema ini juga untuk mengakomodir persoalan-persoalan yang dialami dunia usaha terutama korporasi sesuai dengan masukan dari masing-masing sektor.

Dengan perubahan tersebut, kata Sri Mulyani postur anggaran belanja pemerintah terhadap penanganan dampak Covid-19 sekarang terdiri dari dukungan untuk sektor kesehatan senilai Rp87,55 triliun, dukungan perlindungan sosial sebesar Rp203,9 triliun, serta dukungan terhadap dunia usaha dalam bentuk insentif perpajakan dan insentif lainnya sebesar Rp120,61 triliun.

Kemudian ada juga dukungan khusus untuk sektor UMKM berupa insentif pajak, restrukturisasi kredit, serta penjaminan terhadap modal kerja tambahan sebesar Rp123,46 triliun, lalu dukungan pembiayaan korporasi termasuk BUMN sebesar Rp53,57 triliun dan dukungan pada sektoral, daerah dan Kementerian/Lembaga  sebesar Rp106,11 triliun.

Lanjut Sri Mulyani APBN saat ini tengah difokuskan untuk mengurangi beban yang dirasakan masyarakat dan dunia usaha karena Covid-19, pada kuartal II tahun ini yang ia perkirakan akan kontraksi hingga -3,1%.

“Jadi APBN kita difokuskan untuk bagaimana mengurangi tekananan yang begitu berat di kuartal kedua, sehingga kita harapkan di kuartal ketiga akan terjadi mulai pemulihan atau penurunan tekanan sehingga masyarakat, UMKM, dunia usaha dan daerah-daerah semua bisa melakukan pemulihan kegiatan ekonominya. Ini kita lakukan dengan Rp695,2 triliun anggaran penanganan Covid yang terdiri dari sektor kesehatan, ke sektor sosial ke dunia usaha,” tandasnya.

Sebagai informasi, ini merupakan ketiga kalinya pemerintah meningkatkan anggaran untuk Program PEN. Pertama pada 18 Mei, anggaran PEN naik hingga 2 kali lipat menjadi Rp641,12 triliun dari Rp318,09 triliun. Kedua, pada 3 Juni, anggaran ini naik lagi menjadi Rp677,2 triliun dari Rp641,12 triliun. Ketiga, naik Rp18 triliun menjadi Rp695,2 triliun.