goodmoneyID – Ekonom Indef Bhima Yudistira mengatakan permasalahan terkait Kartu Prakerja tidak serta merta tuntas dengan mundurnya Belva. Diketahui Adamas Belva Syah Devara salah satu staf khusus milenial Presiden kemarin Selasa (21/4) telah mengundurkan diri dari jabatanya. Namun saat ini masih perlu dilakukan penyidikan terkait MoU mitra pelaksana Kartu Prakerja yang dilakukan sebelum Peraturan teknis dikeluarkan Pemerintah.
“Belva telah menunjukkan bahwa Milenial harus memiliki integritas dan bisa menghindari konflik kepentingan yang muncul ketika berada dalam posisi di Pemerintahan.” ujar Bhima dalam keterangan tertulis kepad media, Selasa (21/4).
Disamping itu, Bhima juga menyebut bahwa Pelatian kelas online dalam program Kartu Prakerja tidak menjawab persoalan krisis yang dihadapi para korban PHK. Sebab mereka lebih membutuhkan bantuan berupa cash transfer/ BLT dibanding pelatihan online.
“Kartu Prakerja tidak menjawab persoalan krisis yang dihadapi, bahwa korban PHK lebih membutuhkan bantuan berupa cash transfer/ BLT dibandingkan dengan pelatihan online. Untuk mencegah pemborosan anggaran, sebaiknya Pemerintah membatalkan pendaftaran gelombang kedua dan mengalihkan seluruh anggaran Kartu Prakerja agar berdampak langsung pada daya beli masyarakat yang terkena Covid-19,” imbuh Bhima
Dibandingkan memberikan pelatihan online lebih baik Pemerintah memberikan subsidi internet selama 3-5 bulan kepada seluruh rakyat Indonesia sehingga masyarakat bisa mengakses konten pelatihan serupa di Youtube dan platform gratis lainnya.
“Lebih baik Pemerintah memberikan subsidi internet selama 3-5 bulan kepada seluruh rakyat Indonesia,” pungkasnya.