Mau Beli Mobil Bekas? Simak 5 Tips Ini Dulu

Loading

goodmoneyID –  Saat masa pandemi dan new normal seperti sekarang, naik transportasi umum sudah bukan opsi yang bijak lagi, dengan alasan keamanan kesehatan.

Akhirnya, mengendarai mobil pribadi pun kembali menjadi pilihan yang lebih aman.

Akan tetapi, ada yang perlu diperhatikan jika kamu ingin membeli mobil untuk beraktivitas sebagai alat transportasi di masa new normal ini.

Ada fakta yang menyebutkan, bahwa nilai sebuah kendaraan akan terus mengalami penurunan setiap tahunnya. Umumnya, penurunan harga terbesar adalah 2 tahun pertama yang nilainya bisa mencapai 30% dari harga beli.

Oleh karena itu, membeli mobil bekas bisa menjadi pilihan. Karena harga dari mobil bekas sudah di bawah harga mobil baru, kita bisa menikmati manfaat yang sama, dengan mengeluarkan biaya yang lebih sedikit.

Berikut 5 langkah cerdas membeli mobil bekas, mengutip QM financial.

1.Cek kebutuhan

Cek kembali kebutuhan. Mobil seperti apa yang kamu butuhkan saat ini? Butuh mobil untuk digunakan pribadi atau untuk seluruh keluarga? Butuh mobil yang bisa diandalkan untuk aktivitas harian atau untuk meningkatkan kenyamanan?

Periksa biaya servis rutin. Semakin tinggi KM, bisa jadi dibutuhkan biaya servis yang lebih besar. Periksa biaya pajak yang perlu dikeluarkan setiap tahun untuk mobil tersebut. Bisa jadi tidak sebanding dengan harga mobil itu sendiri.

Mobil dengan kapasitas lebih besar, tahun perakitan lebih baru, dan jumlah KM lebih kecil biasanya akan lebih mahal. Selalu sesuaikan kembali dengan kebutuhan agar kamu tidak perlu membayar lebih untuk sesuatu yang tidak diperlukan ya.

2. Cek bujet dan dan kemampuan bayar

Ingin membeli mobil bekas secara tunai? Kamu perlu kamu memeriksa jumlah aset lancar yang kamu miliki saat ini, seperti tabungan, deposito, reksa dana, saham, dan emas logam mulia. Berapa jumlah aset lancar yang bisa kamu alokasikan untuk membeli mobil secara tunai?

Kalau ternyata jumlah aset lancar yang bisa dialokasikan belum mencukupi untuk membeli mobil bekas secara tunai, kamu bisa mempertimbangkan opsi kredit. Rata-rata down payment (DP) ditentukan sekitar 40-50% dari harga mobil. Dengan membayar DP yang cukup besar, cicilan bulanannya tidak akan terlalu membebani cash flow. Usahakan membayar jumlah DP terbesar yang bisa kamu alokasikan dan durasi kredit paling singkat yang masih bisa kamu biayai, total bunga kredit yang kamu bayarkan jadi tidak terlalu besar.

Cek kemampuan membayar down payment dengan menghitung aset lancar yang bisa kamu alokasikan. Cek kemampuan mencicil dengan memeriksa ulang arus kas bulananmu. Usahakan porsi cicilan utang total (pokok dan bunga) tidak lebih dari 30% penghasilanmu.

Jumlah ini termasuk cicilan utang lain jika ada ya. Dengan begitu, kamu masih bisa mengalokasikan dana untuk keperluan penting lainnya.
Kamu pun bisa memanfaatkan fitur kalkulator kredit yang disediakan oleh platform untuk menghitung simulasi DP dan cicilan yang perlu kamu bayarkan.

3. Perhatikan biaya-biaya lain yang perlu dikeluarkan

Selain menyiapkan biaya pembelian, ada biaya lain yang perlu kamu siapkan, baik secara bulanan maupun tahunan.

Biaya bulanan yang perlu kamu siapkan antara lain biaya bahan bakar, parkir, dan servis rutin. Kamu bisa memasukan biaya ini ke dalam bujet bulananmu.

Sedangkan biaya tahunan terdiri dari premi asuransi dan pajak kendaraan. Siapkan bujetnya dari penghasilan tahunan, seperti bonus dan THR ya.

4. Estimasi lama pemakaian dan harga jual kembali

Sudah tahu kan, bahwa nilai kendaraan akan menurun seiring waktu pemakaian dan usia kendaraan itu sendiri?

Maka ketika baru membeli mobil, kita sebaiknya juga sudah memiliki rencana sampai kapan mobil tersebut akan kita pakai. Ini terkait dengan usia spare part mobil itu sendiri yang pada batas tertentu memang harus diganti. Pada saatnya, kita mungkin akan sampai pada titik, bahwa mobil–secara utuh–harus diganti, dengan cara dijual kembali, dan kemudian membeli mobil lagi atau trade in dengan mobil bekas lain yang usianya lebih muda.

Apalagi untuk mobil bekas, yang notabene pasti sudah dipakai sekian tahun oleh pemilik aslinya. Ada baiknya, kita sudah memperkirakan sampai usia berapa maksimal mobil itu bisa kita pakai operasional, agar saat dijual kembali, harganya pun tidak terlalu menurun.

5. Pilih penjual yang terpercaya

Saat membeli mobil bekas, faktor penjual menjadi sangat penting. Pastikan kamu membeli mobil bekas dari penjual yang terpercaya. Mending membayar sedikit lebih mahal daripada kena tipu penjual abal-abal kan?

Beberapa hal yang perlu kamu pertimbangkan saat memilih penjual mobil bekas antara lain, adanya garansi mesin dan garansi bebas kecelakaan, bebas banjir, menyediakan opsi pembiayaan yang fleksibel, dan yang terpenting jaminan surat-surat asli dan bebas sengketa.

Kamu bisa memilih platform jual beli mobil bekas CARRO yang menyediakan berbagai mobil bekas bersertifikasi terbaik dari berbagai merek mobil.