Mendadak Panic Buying

Loading

goodmoneyID – Setelah Presiden kemarin menyatakan di Indonesia ada penduduk positif terkena virus corona (Covid-19), ada sebagian masyarakat melakukan pembelian sejumlah barang secara besar-besaran dalam waktu bersamaan di sejumlah gerai ritel modern. Fenomena tersebut dikenal dengan sebutan panic buying.

Seperti tampak di salah satu pusat pembelanjaan di Jakarta Selatan yang dipadati pengunjung. 15 kasir yang dibuka semua penuh antrean para pembeli.

Sinta seorang pengunjung pasar mengaku dirinya menambah stok pembelian barang sebagai langkah antisipasi penyebaran virus corona. “Belanja biasa juga banyak, tapi sebagai bentuk antisipasi virus corona yang heboh, saya stok beli lebih banyak dari biasanya,” ujar Sinta kepada goodmoneyID, Selasa (3/3).

Sinta mengaku menambah stok barang seperti obat-obatan, tisu, dan juga sabun cuci tangan. Ia mengaku niatnya mau membeli masker, namun tidak ada stok.  “Iya ini saya beli tisu sekalian, niatnya mau beli masker juga, ini ada obat obatan juga sama sabun cuci tangan,” tambahnya.

Diketahui menurut pengakuan karyawati di toko tersebut, stok masker mulut memang sudah kosong sejak Januari bulan lalu.  “Iya masker disini sudah lama kosong, banyak yang nyari juga dari kemarin, tapi kita udah kosong dari Januari kemarin,” terangnya.

Budi selaku petugas keamanan di situ, menjelaskan pengunjung mulai memadati toko sejak pukul 10.00 WIB, dan diperkirakan sore bakal lebih banyak.  “Kalau tadi malam saya sift pagi jadi ga tau, katanya sih rame. Tapi hari ini, iya mulai banyak tadi jam 10an. Nanti sore kalau mau nyari yang lebih rame mas,” katanya.

Budi juga menyebut, dari tadi banyak yang beli tisu, sabun cuci tangan, sama masker tapi stoknya kosong udah dari Januari lalu.

Dari pantauan kami, hingga pukul  11.00 WIB, pengunjung bertambah ramai antrian mulai mengular di sepanjang area kasir, nampak terlihat petugas kasir kewalahan dan menambah anggota lain.

Melihat fenomena panic buying, Ketua Umum APRINDO (Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia), Roy N. Mandey menghimbau masyarakat Indonesia untuk tidak melakukan panic buying sebab tindakan yang berlebihan ini justru membuat kepanikan baru lainnya yang tidak perlu terjadi. “Sebenarnya seluruh kebutuhan masyarakat tetap dapat terpenuhi dan tercukupi dengan baik,” ujar Roy dalam rilis resminya.