MTF Ancang-ancang Biayai Kredit Kendaraan Listrik

Loading

goodmoneyID – Bergulirnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Kendaraan Bermotor Listrik, membuat industri kendaraan listrik mulai dilirik.

Direktur PT Mandiri Tunas Finance (MTF), Arya Suprihadi, mengatakan MTF telah melihat potensi pembiayaan kredit kendaraan listrik.

Namun, ia menyoroti tidak mudah kendaraan listrik untuk masuk di pasar. Sebab katanya perlu dilihat bagaimana infrastrukturnya apakah sudah siap untuk menunjang keberadaan kendaraan listrik.

“Pasti akan ada arah kita kesana, tapi kita belum mengetahui jumlahnya berapa besar. Dan insfrastrukturnya apakah sudah cukup memadai saat ini?” katanya di sela-sela Konferensi Pers Paparan Kinerja MTF 2019, di Jakarta, Kamis (5/3).

Lanjutnya, pemerintah perlu memikirkan infrastrukturnya terlebih dahulu. Bagaimana cara pengisian baterainya, dan lokasinya harus strategis. Yang tak kalah penting, ia menyebutkan biaya charging kendaraan listrik harus lebih murah daripada pengisian bensin pada kendaraan konvensional.

“Kalau mau dibuat lokasi pengisian chargingnya, lokasinya harus strategis, apakah di mall atau dikantor. Terpenting biaya pengecashan harus lebih murah daripada bensin di mobil konvensional, kalau lebih mahal jadinya gak efisien juga akhirnya,” tambah Arya.

Katanya juga tak mungkin jikalau mobil listrik diisi dari rumah. Sebab untuk merk mobil tertentu perlu daya sebanyak 2200 watt untuk mengisi daya. “Dipakai dirumahan belum tentu listrik rumahnya punya daya besar. Kan kalau charge juga lama 4 jam – 5 jam,” lanjut Arya.

Dari segi pembiayaan kredit Arya menyebut dilihat dari lingkungan pendukungnya terkait mobil listrik jika dibanding kendaraan konvensional cukup berbeda. Sebab jika mobil konvensional bisa diprediksi tenornya bisa dilakukan berapa tahun. Sedangkan mobil listrik tenornya sulit diprediksi sebab usia mobil tergantung usia baterai.

“Kalau mobil listrik kita harus pikirkan berapa tenornya untuk usia kendaraan itu sendiri. Karena usianyakan ditentukan oleh baterainya, beda dengan konvensional, yang bisa kita prediksi,” kata Arya.

Namun MTF melihat punya potensi untuk ke arah sana, “Kita sudah  siap biayai itu paket produknya akan disesuaikan dengan jenis kendaraanya entah itu tenornya bunganya kita akan sesuaikan,” tutup Arya.