Pariwisata Indonesia Anjlok, Begini Data BPS

Loading

goodmoneyID – Badan Pusat Statistika (BPS) merilis perkembangan pariwisata Maret 2020, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara atau wisman ke Indonesia hanya sebesar 470,9 ribu orang, turun 64,11% dibanding jumlah kunjungan tahun lalu.

Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan penurunan wisman ternyata terjadi sejak Februari 2020, atau sebelum pemerintah mengumumkan pasien pertama Covid-19 di Indonesia.

“Kita lihat bahwa jumlah wisman menunjukkan penurunan tajam sejak bulan februari, jadi meskipun pemerintah secara resmi mengumumkan pandemi covid-19 pada 2 maret, tetapi bulan februari sudah terjadi penurunan wisman yang tajam,” ujar Suhariyanto dalam Videoconverence, Senin (04/5).

Secara kumulatif Januari hingga Maret, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia mencapai 2,61 juta kunjungan atau turun 30,62% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisman pada tahun 2019 yang berjumlah 3,76 juta kunjungan.

Jika ditarik secara historis, Suhariyanto mengungkapkan jumlah wisman saat ini sama dengan jumlah wisman yang ke Indonesia pada tahun 2007, yang berada dikisaraan 470 ribuan orang. Ia menyebutkan turunnya jumlah wisman menyebabkan industri pendukung pariwisata seperti perhotelan, kerajinana dan transportasi ikut terkena imbasnya.

Disektor industri perhotelan, Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang di Indonesia pada Maret mencapai rata-rata 32,24% atau turun 20,64 poin dibandingkan dengan TPK Maret 2019 yang sebesar 52,88%. Selain itu, jika dibanding TPK Februari 2020, TPK hotel klasifikasi bintang pada Maret juga mengalami penurunan sebesar 16,98 poin.

“Di berbagai daerah TPK nya sangat rendah sekali misalnya di bangka belitung itu TPK-nya cuma 18,87% di NTB 19,07%. Ini menunjukkan bahwa penurunan wisman berpengaruh pada TPK meskipun ini tidak hanya untuk wisman namun juga untuk wisatawan dalam negeri,” ujar Suhariyanto.