Peran Insinyur Dongkrak Ekonomi dan Membangun Sistem Kesehatan Masyarakat

Loading

goodmoneyID – Perekonomian Indonesia telah menunjukkan tren membaik hingga triwulan II-2021 dengan tumbuh sebesar 7,07% (yoy). Sejalan dengan hal tersebut, posisi cadangan devisa terus mengalami perbaikan di level USD 144,8 miliar.

Pada sisi kesehatan, capaian Indonesia dalam menekan kasus Covid-19 dengan cepat mendapat pengakuan dari berbagai lembaga. Program vaksinasi pun berjalan baik dan terus menunjukkan kemajuan signifikan. Indonesia menduduki peringkat ke-6 di dunia dalam hal jumlah warga negara yang telah mendapatkan vaksinasi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa keterlibatan insinyur Indonesia juga diperlukan untuk meningkatkan sistem kesehatan nasional melalui riset dan inovasi guna mendukung momentum pemulihan ekonomi. Hal tersebut disampaikan dalam acara Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia (PII) 2021 dengan tema “Menyongsong Endemi Covid-19: Peran Insinyur Untuk Menggerakkan Ekonomi dan Membangun Sistem Kesehatan Masyarakat” yang berlangsung secara virtual pada Jumat (24/09).

“Di sinilah para insinyur Indonesia dapat mengambil peran krusial sebagai inovator dan mendorong berbagai kegiatan berbasis pada riset dan inovasi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan ketangguhan sistem kesehatan nasional. Indonesia harus siap hidup berdampingan dengan Covid-19, riset dan inovasi dapat membawa kita keluar dari situasi pandemi ke arah endemi,” ujar Menko Airlangga.

Sejak awal pandemi, diketahui telah muncul sekitar 69 inovasi dan produk alat kesehatan hasil kreativitas anak bangsa, misalnya Rapid Diagnostic Test Kit (RDT Kit), PCR Test Kit, masker hibrida dengan efisiensi filtrasi setara masker N95, ventilator, dan berbagai produk lain yang merupakan buah sinergi antara Pemerintah dan kalangan akademisi.

Belajar dari pengalaman penanganan pandemi Covid-19 selama hampir dua tahun, riset dan inovasi dalam negeri di sektor farmasi dan kesehatan perlu didorong sehingga alat kesehatan, obat-obat terapeutik, dan vaksin dapat diproduksi di dalam negeri. “Karena ini adalah penentu penanganan pandemi Covid-19, disamping itu juga dana yang dikeluarkan oleh Pemerintah dapat memberi multiplier effect terhadap tumbuhnya industri kesehatan di Indonesia,” ungkap Airlangga.

Pemerintah juga telah menggandeng beberapa lembaga penelitian dan perusahaan farmasi di dalam dan di luar negeri untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin lokal yang tentunya tidak hanya memenuhi kebutuhan warga Indonesia, tetapi juga dengan tujuan agar Indonesia dapat menjadi basis pengembangan untuk pasar global atau minimal pasar regional.

Namun mengingat masih minimnya jumlah insinyur Indonesia yang termasuk rendah dibanding negara-negara ASEAN yakni 2.671 insinyur untuk per 1 juta penduduk, Pemerintah mendorong peran organisasi profesi untuk terus berperan aktif di tengah masyarakat dalam rangka memasyarakatkan profesi insinyur dalam berbagai sektor pembangunan, dengan menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme untuk mendukung kebanggaan nasional terhadap inovasi dan produk dalam negeri.

Menko Airlangga mengatakan, “Pemerintah mendorong sinergi yang lebih luas dan lebih erat lagi. khususnya melibatkan PII dan pelaku industri maupun bisnis terkait, agar terwujud pengurangan ketergantungan terhadap impor yang menguras devisa.”

Bentuk nyata yang sudah dilakukan oleh Pemerintah salah satunya adalah dengan menyediakan insentif berupa Super Deduction Tax bagi perusahaan yang melakukan kegiatan Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development.

“Selamat mengikuti acara Rapimnas Persatuan Insinyur Indonesia 2021, semoga PII bisa menjadi wadah yang dapat memberikan kontribusi untuk turut menciptakan iklim inovasi yang membawa Indonesia terakselerasi dalam transformasi struktural dalam rangka pemulihan ekonomi nasional,” tutup Menko Airlangga.