PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk  Catatkan Saham Perdana di Bursa

Loading

goodmoneyID – PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk pada hari ini resmi mencatatkan sahamnya di PT Bursa Efek Indonesia dengan kode perdagangan saham “SAMF”. Berdiri di tahun 1998 Perseroan ini bergerak dalam bidang usaha produksi dan distribusi Pupuk NPK nonsubsidi.

“Pencatatan ini merupakan kelanjutan dari keberhasilan Perseroan dalam melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham (IPO) sejumlah 775.000.000 lembar saham baru atau setara dengan 15,12% dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah IPO. Saham baru tersebut ditawarkan pada harga  Rp120/saham sehingga keseluruhan dana IPO yang terkumpul adalah sebesar Rp93 miliar,” berdasarkan keterangan resmi PT Saraswanti Anugerah Makmur, kepada goodmoneyID, Selasa (31/3).

Bersamaan dengan IPO ini Perseroan juga memberikan alokasi pasti  (fixed allotment) sejumlah 22.639.400 saham kepada karyawan Perseroan dan Entitas Anak (“Program ESA”) yang bertujuan untuk memberikan insentif dan meningkatkan rasa memiliki karyawan terhadap Perseroan serta memotivasi karyawan untuk bekerja lebih giat dalam  mendukung operasional dan ekspansi perusahaan. Saham-saham dalam Program ESA ini di lock-up selama 2 tahun.

Perseroan akan menggunakan sekitar 49,78% dana segar yang diperoleh  untuk mendanai kebutuhan belanja modal Entitas Anak, guna meningkatkan kapasitas produksi. Belanja modal dimaksud meliputi pembelian mesin-mesin produksi, mesin penunjang termasuk instalasi dan pembangunan serta perbaikan dan/atau pemeliharan fasilitas-fasilitas penunjang dari Pihak Ketiga. Sisanya sekitar 50,22% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan dan Entitas Anak.

Sepanjang tahun 2019 lalu, Perseroan memperkirakan mampu mencatat penjualan sebesar Rp1,28 triliun (unaudited) atau tumbuh 6,52% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan laba bersih berada dikisaran Rp95,80 miliar (unaudited), atau tumbuh sebesar 11,73% dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain mampu mencatatkan sahamnya di Papan Utama, saham SAMF juga masuk dalam Daftar Efek Syariah yang dikeluarkan oleh OJK, selain kegiatan usahanya yang tidak melanggar ketentuan-ketentuan dalam kriteria efek Syariah, pengelolaan risiko yang kuat dari manajemen perseroan yang tercemin dari rasio hutang yang rendah diperkirakan menjadi salah satu penyebabnya. Per 30 September 2019, rasio hutang berbunga (interest bearing debt) Perseroan hanya tercatat sebesar 0,95x.

Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Perseroan, Steffen Fang, mengatakan bahwa selama masa penawaran, terjadi oversubscribe sebesar 1,19x dari total penawaran atau 19,94x oversubscribe dari porsi pooling yang ditawarkan.

Saat ini Perseroan memiliki 3 (tiga) Entitas Anak dengan 5 pabrik yang tersebar di Jawa Timur, Sumatera Utara dan Kalimantan Tengah untuk mendukung kegiatan produksinya. Pelanggannya mencakup perusahaan perkebunan nasional baik swasta maupun pemerintah hingga lebih dari 500 (lima ratus) pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.