Triwulan 1 2020, Bank BCA Catatkan Laba Bersih Konsolidasi Rp6,6 Triliun

Loading

goodmoneyID – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) di tengah pandemi Covid-19 berhasil mencatat laba bersih konsolidasi pada triwulan pertama 2020 sebesar Rp6,6 triliun, meningkat 8,6% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan per Maret 2020, portofolio kredit Bank tumbuh 12,3% secara (yoy) menjadi Rp612,2 triliun.

“Pertumbuhan tersebut terutama didukung oleh kredit korporasi yang meningkat 25,4% YoY menjadi Rp260,4 triliun,” ujar Jahja.

Selain itu, pertumbuhan pendapatan operasional tumbuh sebesar 17,3% (yoy) menjadi Rp19,6 triliun, didukung oleh pertumbuhan kredit dan kinerja CASA yang solid. Posisi keuangan yang kokoh menjadi fondasi kuat bagi kami menghadapi ketidakpastian akibat pandemi Covid-19.

“Sepanjang triwulan I 2020 kami mencatat pertumbuhan kredit yang positif secara triwulanan terutama didukung segmen korporasi, dibandingkan dengan pertumbuhan QoQ yang negatif pada Maret tahun lalu. Dalam kondisi saat ini, kami berkomitmen membantu nasabah yang kompeten dalam melalui situasi ekonomi yang tidak menentu akibat dampak pandemi Covid-19,” tambahnya.

Dari sisi profitabilitas, laba sebelum provisi dan pajak mencatat pertumbuhan sebesar 17,4% (yoy) atau mencapai Rp10,1 triliun, hal ini ditopang oleh peningkatan pendapatan operasional sebesar 17,3% (yoy). Pertumbuhan pendapatan operasional didukung oleh pendapatan bunga bersih yang meningkat 14,1% (yoy) menjadi Rp13,7 triliun dan pendapatan operasional lainnya yang naik 25,5% (yoy) menjadi Rp5,9 triliun.

Laba bersih triwulan pertama mendorong posisi permodalan BCA dengan rasio kecukupan modal (CAR) tetap kokoh sebesar 22,5%. Rasio NPL terjaga pada level yang rendah di 1,6% pada akhir Maret 2020, sementara beban provisi meningkat 121,9% (yoy) sejalan dengan antisipasi terhadap tantangan pelemahan kualitas kredit. Rasio pengembalian terhadap aset (ROA) sebesar 3,2%, sementara rasio pengembalian terhadap ekuitas (ROE) sebesar 15,6%.

Pada periode yang sama, pembiayaan Syariah meningkat 19,8% (yoy) menjadi Rp5,7 triliun. Dari perspektif Sustainable Finance, portofolio pembiayaan untuk kegiatan usaha berbasis lingkungan mencapai Rp118,6 triliun pada akhir Maret 2020, tumbuh 17,0% YoY.

Sementara itu, kredit komersial dan UKM naik 5,0% (yoy) menjadi Rp191,2 triliun. Kredit konsumer tumbuh moderat sebesar 3,0% (yoy) menjadi Rp154,9 triliun sejalan dengan tren pertumbuhan pembelian rumah dan otomotif yang lambat.

Pada segmen kredit konsumer, KPR (Kredit Pembiayaan Rumah) tumbuh 7,0% menjadi Rp92,5 triliun. Sementara segmen KKB (Kredit Kendaraan Bermotor) turun 2,1% (yoy) menjadi Rp47,2 triliun, dan outstanding kartu kredit juga turun 3,7% (yoy) menjadi Rp12,4 triliun.