Upah Buruh Tani Hanya Naik 2,49%, BPS Desak Pemerintah Buat Kebijakan Tepat

Loading

goodmoneyID – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perkembangan upah buruh tani pada Maret 2020 naik sebesar 0,15% dibanding bulan sebelumnya menjadi Rp55,25 ribu. Tetapi Bila dibandingkan dengan upah pada Maret tahun lalu, para buruh tani hanya mencatatkan kenaikan upah sebesar 2,49% atau sebesar Rp1,381 dalam setahun.

Secara riil, upah buruh tani justru turun 0,04% dibanding Februari 2020 dari Rp52,23 ribu menjadi Rp52,21 ribu. Bahkan pada Maret 2019 upah rill yang diterima buruh tani berada di posisi Rp52,92 ribu, artinya secara tahunan turun sebesar Rp112.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, menurunnya upah buruh tani harus menjadi perhatian serius pemerintah di tengah wabah virus corona (Covid-19). Pemerintah hendaknya perlu membuat kebijakan tepat untuk para buruh.

“Kita perlu perhatikan penurunan upah riil ini. Dan perlu memikirkan kebijakan yang tepat supaya nasib para buruh tani juga tidak terpuruk,” kata Suhariyanto dalam konferensi online, Rabu (15/4).

Sementara itu, perkembangan upah buruh informal di perkotaan yakni sebagai berikut :

Upah buruh bangunan (tukang bukan mandor) perhari pada Maret 2020 sebesar Rp89,66 ribu atau naik 0,05% dibanding Februari 2020. Upah riil pada bulan Maret 2020 dibanding Februari 2020 turun sebesar 0,05% menjadi Rp85,62 ribu.

Sedangkan upah buruh potong rambut Wanita perkepala pada Maret 2020 adalah Rp28,52 ribu, naik 0,09% dari bulan sebelumnya. Namun, upah riil Maret 2020 dibanding Februari 2020 turun sebesar 0,01%, dari Rp27,26 ribu menjadi Rp27,26 ribu.

Sementara besaran upah bagi asisten rumah tangga tidak mengalami perubahan, rata-rata para ART mendapatkan upah perbulan sebesar Rp419,73 ribu. Tetapi, upah riil Maret 2020 sebesar Rp400,82 ribu atau turun 0,10% dibanding bulan sebelumnya.

Sekedar informasi, upah nominal buruh/pekerja adalah rata-rata upah harian yang diterima buruh sebagai balas jasa pekerjaan yang telah dilakukan. Adapun upah riil buruh/pekerja menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja. Upah riil buruh tani adalah perbandingan antara upah nominal buruh tani dengan indeks konsumsi rumah tangga perdesaan. Sedangkan upah riil buruh bangunan adalah perbandingan upah nominal buruh bangunan terhadap indeks harga konsumen perkotaan.