Maret 2020, Impor Indonesia Naik 15,60% Mencapai USD13,35 Miliar

Loading

goodmoneyID – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Maret 2020. Untuk Impor, Kepala BPS Suhariyanto menyebutkan posisi impor bulan februari pada Maret 2020 meningkat cukup tinggi yakni mencapai 15,60% atau sebesar USD13,35 miliar. Sementara bila dibandingkan dengan Maret 2019 nilai impor turun 0,75%.

“Nilai impor Indonesia Maret 2020 mencapai USD13,35 miliar, naik 15,60% dibanding Februari 2020. Sementara apabila dibandingkan Maret 2019 turun 0,75%,” ujar Suhariyanto, di Jakarta, Rabu (15/4).

Namun Suhariyanto menjelaskan meskipun secara yoy impor pada maret 2020 turun, pergerakanya masih mirip dengan alur impor januari maret 2019, dimana pada bulan februari turun, dan meningkat lagi pada Maret.

“Pergerakan Impor Januari – Maret 2020 ini mirip sekali dengan pergerakan impor januari – maret 2019, dimana penurunan terlihat pada februari, kemudian meningkat lagi bulan maret,” ujar Suhariyanto.

Dari sisi Impor nonmigas, pada Maret 2020 nilainya mencapai USD11,74 miliar, atau naik 19,83% dibanding Februari 2020. Namun jika dibandingkan Maret 2019 ini turun 1,56%. Adapun barang tertinggi nilai impor non migas, pada  maret 2020 salah satunya adalah Buah Korma. Hal ini memang biasa terjadi menjelang Ramadhan. Selain itu, Impor gula juga termasuk tinggi. Dimana selama Januari hingga Maret 2020 nilainya mencapai USD480,6 juta.

“Ada peningkatan impor gula Januari ke Maret 2020, nilainya mencapai USD480 juta,” terang Suhariyanto.

Sementara Impor migas Maret 2020 mencapai US$1,61 miliar, turun 8,07% dibanding Februari 2020. Sebaliknya meningkat 5,64% jika dibandingkan Maret 2019. Berdasarkan Tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Maret 2020, di posisi pertama ditempati oleh Tiongkok dengan nilai USD8,91 miliar (26,34%).

“Impor kita dari tiongkok naik tinggi mencapai 50,43%. Diposisi kedua ada Jepang dengan nilai US$3,60 miliar atau naik 10,63%, kemudian Thailand dengan nilai USD2,26 miliar atau naik 6,67%. Impor nonmigas Indonesia dari ASEAN sebesar USD7,16 miliar atau naik 21,18%, sementara dari Uni Eropa sebesar USD2,61 miliar atau naik 7,72%,” tutupnya.