APJI DKI : PHK Bukan Solusi Utama Industri Bertahan di Tengah Ancaman Covid-19

Loading

goodmoneyID – Wabah Covid-19 memberikan dampak negatif kesemua lini usaha. Termasuk yang cukup ketara yakni indsutri makanan. Sebab banyaknya bisnis dan perkantoran yang tutup serta pembatasan mobilitas masyarakat menjadikan industri makanan sepi order.

Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Jasaboga Indonesia (APJI) DKI Jakarta, Tashya Yukki mengatakan, saat ini banyak food chain di DKI Jkarta yang tutup karena pengaruh PSBB, lalu juga ada yang terpaksa mem-PHK karyawanya.

“Kondisi saat ini memang sangat berat untuk semua industru makanan, dari APJI sendiri ada beberapa UKM dan juga bisnis katering yang kena dampak. Jadi sangat berat terutama karena food chain di DKI Jakarta banyak yang tutup dan PHK karyawan,” Terang Tashya dalam video converence IIWF (Indonesia Inspiring Women Forum), Rabu (29/4).

Berbagai cara pun dilakukan pengusaha makanan untuk mampu bertahan di tengah himpitan wabah Covid-19, termasuk melakukan PHK (Pemutusan Hubungan Kerja). Namun Tashya  menegaskan bahwa keputusan PHK bukanlah jalan keluar bagi industri tataboga bertahan ditengah wabah covid-19 seperti sekarang ini.

“PHK bukan jalan keluarnya. Dari dulu saya mengelola Perusahaan itu dengan hati termasuk pada karyawan,” ujar Tashya.

PHK bukan solusi utama disaat seperti ini, hubungan baik antara karyawan dan stake holder atau sebaliknya harus saling terjalin dengan baik agar tak merugikan satu sama lain.

“Yang bisa kita lakukan misalnya untuk mereka yang kerja harian, mungkin ada pengurangan dari segi uang makan. Kita bicara pada mereka gaji bulanan tetap tapi ketika mereka dibatasi geraknya dan banyak yang kerja dari rumah, kita terpaksa mau tidak mau sementara memangkas uang makan harian 50%,” tambahnya.

Saat ini para pengusaha makanan harus mampu berinovasi di tengah situasi seperti ini. Misalnya beralih pada segmentasi konsumen yang berbeda atau membuat olahan menu yang berbeda.

“Saya sendiri di Perusahaan saya tidak ada PHK karyawan. Untuk hariannya saja mereka susah, mereka sekarang ini saya kasih kerja dan tetap masuk.  Pendapatan perusahaan saat ini yang saya dapat saya alokasikan hanya untuk mereka. Saya pengusaha tidak mikirin untung lagi kita fokus ke karyawan saat ini,” ujar Tashya.

Tashya memiliki karyawan sebanyak 45 orang, yang biasanya melayani pesanan makanan seperti layanan katering untuk event event besar dan juga layanan makanan perkantoran di Jakarta.