Begini Cara Atur Keuangan Untuk Nikah Saat Pandemi

Loading

goodmoneyID – Tak dipungkiri wabah corona mengubah seluruh kegiatan semua orang di dunia, termasuk acara pernikahan. Di Indonesia pernikahan sudah sewajarnya dirayakan secara meriah dengan mengundang banyak tamu dan sanak saudara. Namun di tengah pandemi hal tersebut tak bisa dilakukan, demi menekan angka penyebaran virus covid- 19. 

Lantas bagaimana jika seseorang ingin tetap melangsungkan pesta pernikahan di saat seperti sekarang ini. Hal ini tentu terdapat sisi positif dan negatif, Negatifnya pernikahanmu tak akan meriah sebab kehadiran tamu dibatasi. Namun positifnya bahwa acara pernikahan dikala pandemi bisa dilaksanakan dengan sederhana tanpa mengeluarkan banyak biaya tambahan, seperti prasmanan makanan untuk tamu tamu, dan biaya tambahan lainya.
 
Lead Financial Trainer QM Financial, Ligwina Hananto mengatakan bahwa segerakan menikah, sebab di tengah Pandemi seseorang bisa mamanfaatnya untuk mengadakan pesta pernikahan yang hemat sederhana namun tetap seru.
 
“lagi Pandemi kapan lagi kamu bisa bikin pesta ga gede gede. Segerakan!,” ungkap Ligwina dalam virtual conference, QM Financial, Senin (9/11).
 
Ligwina menambahkan, Sekaranglah waktu yang tepat untuk melangsungkan pernikahan yang hemat tanpa diomongin tetangga. Namun meskipun sederhana kamu tetap harus persiapkan atur keuanganmu untuk proses pernikahan. Paling tidak untuk make up, Gaun, photografer, dan sewa dekorasi.
 
“Hal hal kaya mas kawin nya gimana, itu juga kamu harus pikirin bareng bareng,” imbuh Ligwina.
 

Selain itu, Ligwina mengingatkan cek dulu target biaya pernikahan kamu maksimal berapa, nanti biaya bisa kamu kumpulkan dari gaji bulanan, tunjangan, dan THR. Selain itu kamu bisa menyimpan uangmu di beberap pilihan yang minim resiko.

“Gaji boleh berapa aja tapi dari gaji itu berapa persen yg bisa disisihkan. Karena jangkanya pendek rumusnya yang pasti pasti aja. Di deposito, tabung atau reksadana,” kata Ligwina.

Ia mengingatkan untuk tidak dulu menyimpan uang di saham, sebab high risk, “tau tau minus nanti kamu ga jadi nikah,” imbuhnya.

Jika memilih trading saham, maka hasilnya yang harus di simpan di produk yang resikonya rendah. Dan harus disimpan yang pasti pasti aja serendah mungkin resikonya.