Ekspor Indonesia Pada Maret 2020 Naik 0,23% Senilai USD 14,09 Miliar

Loading

goodmoneyID – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan nilai ekspor Indonesia pada bulan Maret 2020 naik 0,23% menjadi USD14,09 miliar secara month over month (mom). Namun, secara tahunan dibandingkan bulan Maret 2019, ekspor Indonesia turun 0,20%.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, kenaikan nilai ekspor bulan Maret ditopang oleh ekspor non migas. Sepanjang Maret 2020, ekspor non migas Indonesia secara (mom) naik 1,24% menjadi USD13,25 miliar.

Sementara ekspor non migas turun 16,29% secara (mom) dari USD805 juta menjadi USD673,9 juta di Maret 2020. Penurunan harga komoditas migas menjadi penyebab ekspor migas di bulan lalu ambles.

Adapun rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian crude price (ICP) pada Februari 2020 masih di level USD56,61 per barel, lalu turun di Maret 2020 menjadi USD34,23 per barel. Fluktuasi harga migas dan non migas ini mempengaruhi total ekspor di Indonesia.

“Ekspor Indonesia meningkat dari bulan Februari 2020 meskipun tipis,” kata Suhariyanto konferensi pers online, Rabu (15/4).

Secara keseluruhan sektor pertanian mengalami pertumbuhan yang positif yakni 6,10% (mom). Ada beberapa hasil ekspor pertanian yang meningkat seperti tanaman obat, aromatik, rempah-rempah, buah-buahan, serta sarang burung.

Sementara itu, ekspor dari sektor industri pengolahan mengalami penurunan 0,20% (mom). Hasil ekspor yang menurun cukup besar ini diantaranya kimia dasar organik yang bersumber dari minyak, pakaian jadi dari tekstil dan timah.

“Ini yang menyebabkan ekspor industri pengolahan pada bulan Maret 2020 menurun tipis,” tambahnya.

Di sektor pertambangan dan lainnya nilai ekspor justru mengalami peningkatan 9,23% atau sebesar USD1,98 pada Maret 2020. Batubara, Biji Tembaga, Biji Logam dan lainya, merupakan hasil pertambangan penyumbang paling banyak dari ekspor Indonesia pada Maret 2020.