Holding Bisnis Pesantren Didukung Bank Indonesia

Loading

goodmoneyID – Bank Indonesia (BI) mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas ekonomi syariah. Salah satunya melalui upaya pemberdayaan ekonomi mandiri untuk pondok pesantren.

Pembentukan holding bisnis pesantren diyakini dapat mempercepat upaya kemandirian tersebut. “BI  menginginkan selain sebagai lembaga pendidikan pondok pesantren dapat mandiri mengelola sektor ekonomi untuk kebutuhan santri-santrinya melalui holding bisnis pesantren,” ujar Deputi Gubernur BI Dodi Budi Waluyo pada acara Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2019 di Jakarta, Selasa (12/11).

Holding bisnis pesantren  merupakan keinginan bersama dari pesantren yang hadir di ISEF 2019. Dari  110 pesantren yang hadir mereka berharap segera terwujud holding tersebut.

Sebelumnya, pada  2017, BI bersama Kementerian Agama telah menyusun pengembangan program kemandirian ekonomi pesantren yang meliputi, penguatan kelembagaan, kemandirian ekonomi, dan peningkatan kapasitas SDM.

Saat ini, dari total 32 ribu ponpes yang tersebar di seluruh Indonesia, BI telah melakukan kerja sama dengan 250 pondok pesantren. Dalam hal ini, BI hanya memberikan upaya untuk mendorong ponpes melakukan bisnis usaha syariah.

Adapun upaya BI selama ini untuk menunjang kemandirian ekonomi pesantren antara lain sebagai berikut:

  1. Menyusun standarisasi laporan keuangan. Nantinya laporan keuangan ini dapat digunakan oleh unit usaha pesantren dalam menyusun laporan keuangan secara internal dan eksternal pesantren.
  2. Mengembangkan unit usaha pesantren melalui berbagai panel projek kegiatan usaha yang potensial, seperti disektor pengolahan air minum, pertanian dan peterenakan yang terintegrasi, serta daur ulang sampah dan lain-lain.
  3. Program pengembangan virtual market. Ini digunakan agar usaha pesantren dapat terus berkembang. Mengingat saat ini industri bisnis sudah beralih ke teknologi digital, yang berarti tanpa dukungan teknologi bisnis sulit untuk di tingkatkan.
  4. Membuat panel projek pengembangan holding bisnis Ini diharapakan dapat menjadi induk usaha pesantren dalam skala nasional, dan mampu memperkuat keberadaan ponpes di Indonesia.

Salah satu Ponpes yang dinilai berhasil membangun kemandirian adalah di Tasikmalaya. Menurut Dodi,  mereka mampu mengembangkan bisnis penambakan udang. “Ada contoh Ponpes di tasikmalaya, salah satu usahanya yaitu penambak udang yang dijual di wilayah Jawa Barat, dan mungkin suatu saat mereka akan jual produk ke luar negeri, kita akan dorong itu,” tutup Dodi.