PEFINDO Biro Kredit Luncurkan IdBenchmarking

Loading

goodmoneyID – Kini tersedia solusi bagi lembaga jasa keuangan untuk mengukur kinerja portfolio kreditnya dibanding industri, termasuk pemantauan profil risiko portfolio kredit yang dikelola. Selain itu, dapat menampilkan informasi terkini statistik industri kredit secara umum.

“Evaluasi kinerja portfolio dan pemantauan risiko kredit secara cermat dan berkesinambungan merupakan kunci dalam mengendalikan kredit bermasalah (NPL) dan menggali potensi pertumbuhan kredit yang berkualitas bagi lembaga jasa keuangan,” ujar Yohanes Arts Abimanyu, Direktur Utama PEFINDO Biro Kredit di acara peluncuran produk IdBenchmarking, 11/11 di Jakarta, seperti dalam rilisnya.

Abimanyu menambahkan, kehadiran IdBenchmarking merupakan jawaban atas kebutuhan lembaga keuangan untuk mengukur kinerja portfolio kreditnya secara cermat guna pengambilan keputusan yang tepat.

Dalam acara yang diselenggarakan berbarengan dengan peringatan ulang tahunnya yang ke 5, biro kredit tersebut juga meluncurkan buku yang berjudul Perjalanan Sang Pelopor Biro Kredit di Indonesia, yang berisi sejarah perkembangan biro kredit di Indonesia dan peran PEFINDO Biro Kredit dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Sejak peresmian operasi komersial pada 8 Mei 2017 yang lalu, keberadaan PEFINDO Biro Kredit saat ini semakin dikenal pasar. Lebih dari 230 lembaga yang berasal dari berbagai kalangan seperti perbankan, lembaga pembiayaan, lembaga keuangan non-bank lainnya termasuk perusahaan fintech peer to peer lending, sekuritas, koperasi, retailer dan lain-lain saat ini telah bergabung menjadi anggota.

Berbekal kepercayaan tersebut, PEFINDO Biro Kredit berhasil mencatat pertumbuhan eksponensial atas permintaan (inquiry) laporan produk IdScore & Report yang saat tercatat lebih dari 17 juta laporan.

”Sebagai penyedia laporan informasi perkreditan, kami mendorong terciptanya pertumbuhan ekonomi yang stabil dan berkesinambungan melalui manajemen risiko kredit terukur guna menjaga kualitas kredit dan mengendalikan NPL,” pungkas Abimanyu.