IHSG Melemah Meski Ekonomi RI Kuat

Loading

goodmoneyID – IHSG sesi I hari ini ditutup melemah sebesar 1,4% menjadi 6.750,8 seiring rilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I-2023 yang di atas estimasi pasar. Pada Kuartal I 2023 ekonomi RI tumbuh 5,03% YoY, lebih tinggi dari kuartal II-2022 yang tumbuh sebesar 5,01% YoY.

“Namun keadaan makro ekonomi dunia tidak mendukung rilis data ekonomi yang positif dari dalam negeri, di mana Bursa AS ditutup melemah karena keputusan The Fed yang telah menaikkan kembali suku bunga acuan sebesar 25 bps,” tulis riset harian Panin Sekuritas, Jumat (5/5/2023).

Selain itu, Bank Sentral Eropa juga melakukan langkah yang sama yakni dengan menaikkan kembali suku bunga acuan sebesar 25 bps dan respon ECB masih akan melakukan pengetatan pada suku bunga acuan dalam waktu dekat.

Untuk indeks sektoral ditutup keseluruhan melemah. Pelemahan tertinggi terdapat pada sektor energi 2,8% serta industri dasar anjlok 2,7%.

“Pelemahan ini disebabkan oleh pergerakan bursa regional yang mayoritas melemah mengikuti sentimen negatif dari The Fed. Pelemahan sektor energi yang signifikan dipengaruhi oleh harga komoditas dunia yang sedang mengalami pelemahan,” terang riset tersebut.

Sementara IHSG melemah, harga emas justru meningkat sebesar 0,55% di tengah kenaikan suku bunga AS serta kekhawatiran krisis perbankan AS.

Sementara harga batu bara turun signifikan 5,51% dikarenakan India akan menambah produksi batu bara sebanyak 1 miliar ton di tahun depan. Sedangkan nilai rupiah menguat 0,1% ke level Rp14.670 per USD.

Nilai transaksi perdagangan sepanjang sesi I mencapai Rp5,4 triliun, turun dibanding transaksi perdagangan sesi I di hari sebelumnya sebesar Rp5,5 triliun. Di mana perdagangan saham tertinggi didominasi saham perbankan besar, saham teknologi, serta saham konsumer.