Kuartal II 2020, Hartadinata Cetak Pendapatan Rp1,969 Miliar

Loading

goodmoneyID – PT Hartadinata Abadi Tbk (Hartadinata), produsen dan penyedia perhiasan emas terintegrasi Indonesia, melaporkan kinerja keuangan Perseroan pada Kwartal II 2020.

Perseroan mencatatkan pertumbuhan pendapatan menjadi sebesar Rp1,969 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar Rp198 miliar, dibandingkan dengan pendapatan Kwartal II tahun lalu yang sebesar Rp1,771 miliar. Selain itu, Perseroan juga memperoleh laba bersih sesuai dengan target awal tahun 2020 sebesar Rp78,8 miliar.

Chief Financial Officer Hartadinata, Deny Ong menjelaskan pertumbuhan pendapatan Hartadinata pada Kwartal I 2020 didorong oleh kenaikan harga emas.

“Peningkatan penjualan kepada pihak grosir sebesar 7%, serta peningkatan penjualan dari toko milik Hartadinata sebesar 19,2%,” ujar Deny, dalam rilisnya kepada goodmoneyID, Kamis (12/8).

Namun pada Kwartal II 2020, pendapatan Hartadinata tidak hanya didorong oleh kenaikan harga emas yang cukup tinggi, tetapi juga meningkatnya permintaan akan logam mulia yang dapat dikatakan sangat signifikan.

“Oleh karena itu, Perolehan laba bersih Perseroan masih sesuai dengan target di awal tahun 2020, meskipun lebih rendah jika dibandingkan dengan Kwartal II 2019. Hal tersebut dikarenakan adanya kewajiban tambahan Perseroan yang merupakan dampak dari hasil Penerbitan MTN dan juga Obligasi Berkelanjutan di tahun 2019 yang lalu,” imbuh Deny.

Selama Kwartal I 2020, volume penjualan Hartadinata didominasi oleh pasar perhiasan kadar rendah untuk segmen kelas menengah bawah yang berkontribusi 68,9% terhadap total produk yang dipasarkan.

Penetrasi produk di pasar kelas menengah bawah ini dilakukan dengan meluncurkan koleksi perhiasan Journey of Love sebagai produk andalan pada Maret lalu. Dengan meningkatnya harga emas di tahun 2020, dan juga meningkatnya permintaan akan logam mulia di Kwartal II 2020, Perseroan memutuskan untuk meningkatkan pengadaan produk logam mulia dari pecahan 0,1 gram hingga 100 gram.

Tujuannya untuk memenuhi permintaan seluruh kalangan masyarakat Indonesia yang ingin berinvestasi di logam mulia selain perhiasan emas.

Sementara, Chief Executive Officer Hartadinata, Sandra Sunanto mengatakan meskipun pandemi, pihaknya tetap optimis dapat meraih target bisnis hingga akhir 2020.

“Kami telah menyusun berbagai strategi di antaranya memperkuat integrasi vertikal dan memperluas penetrasi pasar di Indonesia, melakukan product and market development, serta memperkuat Divisi Research and Design guna meningkatkan kualitas produk,” kata Sandra.

Pada akhir tahun 2019, Hartadinata juga mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 17,8% menjadi Rp3,24 triliun. Dengan pertumbuhan tersebut, Perseroan berhasil meningkatkan laba bersih mencapai Rp150,25 miliar atau meningkat sebesar 20,9% dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp123,81 miliar. Hingga saat ini, Hartadinata sudah memiliki 49 gerai toko emas ACC yang tersebar di seluruh Indonesia.

Ke depannya Perseroan menargetkan peningkatan toko emas ACC hingga mencapai 100 unit pada tahun 2021. Selain itu, untuk memperkuat posisi di segmen pasar menengah ke atas, Perseroan juga telah membuka 3 toko Claudia Perfect Jewellery dan 2 toko Celine Jewellery yang fokus pada perhiasan berlian mewah, serta 3 toko ACC Premium yang fokus pada perhiasan emas kadar tinggi.