Melatih Anak Dermawan Sejak Dini

Loading

goodmoneyID – Semua orangtua mengharapkan yang terbaik untuk anaknya dalam beragam hal. Salah satunya juga berkaitan dengan kebiasaan baik yang ia lakukan setiap harinya. Kebiasaan yang ingin sekali orangtua inginkan dari anak-anaknya adalah sikap rajin bersedekah.

Hal ini jelas bisa dididik sejak anak kecil untuk membuatnya terbiasa dengan sikap dermawan.  Sebab, rasa ingin memberi kepada yang membutuhkan tidak serta merta datang begitu saja dalam diri seseorang. Diperlukan pembiasaan sejak kecil agar kegiatan memberi menjadi sesuatu yang tertanam dalam dirinya.

Mengapa Harus Mengajarkan Anak Bersedekah Sejak Dini?

Bunda pasti sudah paham betul bahwa bersedekah itu penting bagi perkembangan jiwa dan iman seseorang. Selain itu, bersedekah adalah bentuk empati dan tindakan nyata untuk menolong sesama yang kurang beruntung. Akan tetapi, anak-anak tidak akan menyadari hal ini secara otomatis. Orang tua bertugas untuk menanamkan nilai-nilai tersebut dalam diri buah hati dan membiasakannya sejak dini.

Kebiasaan bersedekah harus diajarkan sedini mungkin karena ini akan melatih anak supaya tulus dan ikhlas saat melakukannya. Jadi bersedekah bukan cuma jadi kewajiban saja, melainkan datang dari kerinduan dalam hati si kecil.

Mengajari anak bersedekah sejak kecil juga jadi kesempatan baik untuk membantu anak mengatur keuangannya. Nantinya di masa depan, ia harus mengatur sendiri pengeluaran dan pendapatannya.

Dengan mengajari bersedekah dari kecil, anak pun mengembangkan insting untuk selalu menyisihkan pendapatannya untuk bersedekah. Bukan hanya kadang-kadang saja kalau sedang ada rezeki berlebih.

Untuk mendidik anak menjadi pribadi yang demikian, beberapa tips ini bisa bunda coba.

  1. Menjalani hidup sederhana 

Cara pertama yang dapat bunda ajarkan pada anak agar rajin bersedekah yakni dengan mengajak anak untuk hidup sederhana. Dimulai dengan membeli barang-barang sesuai dengan kebutuhan.

Misalnya, jika bulan ini sudah membeli mainan, maka Mama dan Papa dapat membeli mainan lainnya di bulan berikutnya. Jangan sampai memanjakan anak dengan membelikan mainan secara terus menerus. Bunda juga bisa membelikan mainan baru pada anak bila mereka telah meraih prestasi atau hanya saat mainannya rusak. 

Dengan begitu, anak akan paham bahwa menjalani hidup sesuai dengan apa yang dibutuhkan saja. Hingga akhirnya bisa menyisihkan pemasukan untuk melakukan sedekah. 

2. Membiasakan anak untuk menyisihkan uang jajannya

Pasti setiap harinya anak akan diberi uang jajan oleh orang tua. Setelah memberi uang tersebut, Bunda dapat mengingatkan anak untuk menyisihkan sebagian uang jajannya untuk bersedekah.  Kita bisa membebaskan anak untuk bersedekah sendiri setiap ia melihat kotak infak atau bisa juga dengan membelikan anak kotak infak di rumah untuk nantinya disedekahkan bersama kita. 

Jika anak mau dibiasakan berinfak dengan cara dikumpulkan di rumah dahulu baru disalurkan untuk sedekah, Bunda dapat menyediakan kotak infak yang lucu agar anak semangat untuk berinfak.

3. Memberitahu apa saja manfaat dan keuntungan bersedekah 

Biasanya, jika diiming-imingi hadiah, anak akan menjadi lebih bersemangat. Untuk itu, Bunda dapat memberi tahu anak apa saja keuntungan yang akan dia dapatkan jika bersedak seperti:

  1. Allah akan melipatgandakan pahala 

Allah SWT telah menjelaskan bahwa bersedekah merupakan amalan dengan pahala berlimpah. 

Sebagaimana tertera dalam Alquran bahwa Allah SWT berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipat-gandakan (ganjarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (Qs. Al Hadid: 18)

Bahkan, dalam hadis dari Abu Hurairah RA, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa yang bersedekah dengan sebutir kurma hasil dari usahanya sendiri yang baik (halal) -dan memang Allah tidak menerima kecuali yang baik saja-, maka sungguh Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya lalu akan memeliharanya untuk pemiliknya -sebagaimana jika seorang dari kalian mengasuh anak kudanya- hingga membesar seperti gunung”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

  1. Melindungi diri dari panasnya alam kubur dan api neraka

Dengan melaksanakan sedekah, maka seseorang akan terhindar dari panasnya alam kubur dan api neraka. 

Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya sedekah itu benar-benar akan dapat memadamkan panasnya alam kubur bagi penghuninya, dan orang mukmin akan bernaung di bawah bayang-bayang sedekahnya“. (HR. At-Thabrani)

“Jauhilah neraka walaupun hanya dengan (sedekah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik.” (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim.)

  1. Menolong seorang muslim di hari Kiamat 

Dari Abu Hurairah RA bahwasannya Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Setiap orang berada di bawah naungan sedekahnya (pada hari kiamat) hingga diputuskan di antara manusia atau ia berkata: “Ditetapkan hukuman di antara manusia.” Yazid berkata: “Abul Khair tidak pernah melewati satu hari pun melainkan ia bersedekah kepadanya dengan sesuatu, walaupun hanya sepotong kue atau bawang merah atau seperti ini.” (HR. Al-Baihqi, Al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah). 

4. Memberi pemahaman bahwa sedekah tidak akan membuat uang kita habis 

Satu hal yang membuat seseorang malas untuk bersedekah yakni karena takut harta yang dimilikinya akan habis. Padahal hal itu tidak akan terjadi, Sebab, Allah SWT akan membukakan pintu rezeki seluas-luasnya. Tidak hanya itu, Allah SWT pun akan mengangkat derajat seorang muslim yang bersedekah. 

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sedekah itu tidak akan mengurangi harta. Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR. Muslim)

Dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat. Lalu salah satunya berkata, “Ya Allah berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya”, sedangkan yang satunya lagi berkata, “Ya Allah berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil).”” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

5. Orangtua memberi contoh pada anak 

Seperti yang sudah diketahui, anak akan meniru perilaku orangtuanya. Maka, jika Bunda ingin anak rajin bersedekah, contohkanlah terlebih dahulu. 

Kita dapat mencontohkannya dengan selalu mengisi kotak infak di masjid atau di depan pintu minimarket. Selain itu, bisa juga dengan mengajak anak untuk berbagi di panti asuhan. 

Dengan demikian, hati anak akan tergugah untuk melakukan sedekah seperti apa yang Bunda lakukan. 

6. Mengajarkan anak peduli pada orang lain

Mencontohkan bersedekah pada anak dapat menumuhkan rasa empati untuk saling berbagi dalam diri anak-anak. Namun, belum tentu ia melaksanakannya. Untuk itu, orang tua harus mengajarkannya secara perlahan. 

Misalnya, jika anak bunda memiliki Kakak atau Adik, minta ia untuk bermain bersama dan saling meminjamkan mainannya. Cara lainnya juga bisa mengajarkan anak untuk berbagi makanan yang dimilikinya.

Hal itu terlihat sederhana, namun terkadang anak sulit untuk melakukannya. Sebab, prinsip seorang anak yakni apa yang dimiliki olehnya hanya milik dia tidak boleh disentuh orang lain. 

Kemudian, jika anak mama semata wayang, cobalah ajak berbagi makanan ke temannya saat sedang bermain bersama. Misalnya, anak memiliki dua snack, tanya padanya apakah boleh dibagi ke orang lain atau tidak.

Ketika anak mengizinkan, maka berilah snack tersebut ke orang lain. Namun, jika anak tidak mengizinkan, maka urungkan niat tersebut dan coba bujuk anak untuk berbagi di hari berikutnya. Ingat, saat mengajarkan anak bersedekah tidak boleh memaksa bahkan membentak anak. Kita dapat mengajak dan mengajarkan anak bersedekah perlahan namun konsisten/terus-menerus hingga hatinya luluh.

7. Beri penjelasan tentang dampak orang bakhil 

Bakhil memiliki arti pelit. Barangsiapa yang bakhil maka ia bisa tidak masuk surga. 

Abu Bakar Ash-Shiddiq Ra, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Seorang penipu tak akan masuk surga, demikian pula orang yang kikir dan orang yang mengungkit-ungkit pemberian.” (HR Tirmidzi).

Sebab, perilaku bakhil/pelit/kikir adalah perbuatan yang dibenci oleh Allah SWT seperti yang disebutkan dalam kitab Tanbihul Ghafilin. 

Menurut, Abu Laits Samarqandi dalam kitab Tanbihul Ghafilin, terdapat tiga golongan hamba yang paling Allah benci, dan Allah akan lebih benci lagi jika mereka melakukan hal berikut ini:

  • Pertama, Allah membenci orang yang fasik dan lebih benci terhadap orang yang telah menginjak usia senja tapi ia tetap melakukan kefasikan.
  • Kedua, Allah membenci orang yang pelit dan lebih benci lagi jika ia diberikan limpahan kekayaan tapi tetap pelit. 
  • Ketiga, Allah membenci orang yang sombong dan lebih benci lagi terhadap orang yang miskin tapi tetap sombong.