Mendag Dorong E-Commerce Pacu Ekspor

Loading

goodmoneyID – Menteri Perdagangan Agus Suparmanto meminta pemangku kepentingan e-commerce (niaga elektronik) berkolaborasi mendukung peningkatan transaksi produk lokal dan memperkuat ekspor Indonesia di pasar global melalui pemanfaatan niaga elektronik.

Hal ini ditegaskan Mendag Agus dalam Forum E-Commerce Indonesia 2019 di Jakarta (9/12). Forum dengan tema “Optimalisasi Daya Saing Produk Dalam Negeri Menuju Pasar Global Melalui Pemanfaatan E-Commerce” didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Keuangan, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia, serta Asosiasi E-Commerce Indonesia.

Acara ini dihadiri sekitar 500 peserta dari platform daring, pelaku usaha, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), akademisi, dan pendukung ekosistem niaga-el, komunitas perdagangan digital, serta kementerian/lembaga terkait.

“Pertemuan ini merupakan momentum penting bagi Indonesia dan diharapkan seluruh ekosistem niaga-el bersama-sama dapat berkolaborasi, bahu-membahu untuk mendukung peningkatan transaksi produk lokal menembus dan berjaya di pasar global di era perdagangan bebas,” tegas Mendag Agus dalam rilisnya.

Mendag Agus menggarisbawahi, potensi perdagangan elektronik di dunia diproyeksikan terus tumbuh hingga mencapai USD6,53 triliun pada 2023. Potensi ini tentu perlu terus dimanfaatkan untuk meningkatkan konsumsi produk lokal dan penguatan ekspor Indonesia.

“Melalui kolaborasi bersama, kita dapat mendukung peningkatan konsumsi produk lokal dan penguatan ekspor Indonesia dengan perdagangan online sesuai dengan keahlian kita masingmasing. Kementerian Perdagangan sangat optimis pertumbuhan ekspor Indonesia hingga dua digit pada tahun 2020 dapat terwujud,” ujar Mendag Agus.

Sekadar informasi, data Badan Pusat Statistik (BPS) secara kumulatf, nilai ekspor Indonesia Januari–Oktober 2019 mencapai US$139,11 miliar atau turun 7,80 persen dibanding periode yang sama tahun 2018, demikian juga ekspor nonmigas mencapai US$128,76 miliar atau menurun 5,82 persen.