Wujud Sinergi Tiga Institusi Dukung UMKM Ekspor Lewat RES

Loading

goodmoneyID – Dilatarbelakangi terjadinya perlambatan pertumbuhan ekonomi nasional, penurunan penerimaan negara, peningkatan belanja negara, serta pembiayaan, memicu tiga institusi di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersinergi memajukan negeri.

Dalam hal ini Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta Muhamad Purwantoro, Kakanwil Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Jawa Tengah II Slamet Sutyanto, dan Kakanwil II Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Ninik Martini melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Rumah Ekspor Solo (RES) pada Selasa (21/12).

Inisiatif ketiga institusi tersebut yaitu bersinergi serta berkolaborasi dalam memberikan dukungan penuh kepada UMKM di wilayah Surakarta dan sekitarnya, sebagai upaya mengembangkan usaha khususnya pada pemasaran hingga ke pasar luar negeri.

“Pada program RES, LPEI akan menyediakan informasi terkini tentang pasar ekspor, kebutuhan dunia, dan pasar yang terbuka untuk komoditas unggulan yang berpotensi ekspor ke seluruh Indonesia,” ungkap Plt. Direktur Eksekutif LPEI Suminto dalam sambutannya pada acara tersebut.

Suminto menambahkan, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kemenkeu dalam peningkatan ekspor nasional, LPEI akan menjalankan mandatnya dalam peningkatan ekspor nasional baik dari aspek finansial maupun non finansial seperti penciptaan eksportir baru khususnya di wilayah Solo dan sekitarnya.

“DJP akan menyediakan layanan dan informasi seputar perpajakan di RES,” ungkap Slamet mewakili DJP.

Selain itu, Slamet menyebut DJP akan mengkolaborasikan program unggulannya untuk pemberdayaan UMKM yaitu Business Development Services (BDS) serta berbagai pelatihan seputar perpajakan, serta menyediakan berbagai insentif pajak yang dapat dimanfaatkan dan digunakan oleh UMKM.

Adanya RES diharapkan dapat memfasilitasi pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis, memperoleh kesempatan dan kemudahan dalam mendapatkan pinjaman khususnya terkait kegiatan ekspor, serta mendapatkan berbagai fasilitas lain sesuai kebutuhan usahanya. Dengan demikian, akan membuka jalan terhadap ekspor berbagai komoditas dari Indonesia ke seluruh dunia.