BEI Targetkan Dana IPO UMKM Rp14,7 Triliun di 2020

Loading

goodmoneyID – Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menyebutkan selama 10 tahun terakhir semakin banyak perusahaan yang melakukan initial public offering (IPO).

Pda 2019, ada 55 emiten baru yang listing ke bursa dan efektifnya ada 50 emiten. Menurut Nyoman tahun ini ke 5 perusahaan lainnya bakal menyusul menjadi efektif. Pada 2019, Indonesia menjadi negara dengan jumlah penambahan emiten terbanyak se- Asean.

“Kita perlu bangga, belakangan ini banyak emiten baru yang masuk ke bursa, selama tahun 2019 sendiri sudah 55 emiten baru melakukan IPO, dengan total 50 emiten efektif dan 5 nya akan menyusul. Perlu diketahui Indonesja tahun lalu menjadi negara dengan jumlah penambahan emiten terbanyak di Asean,” ujar I Gede Nyoman.

Dirut BEI juga menekankan bahwa sekarang Bursa terbuka dari perusahaan kecil menengah bahkan mikro. Langkah ini dilakukan guna mendorong UKM lebih maju dan bisa mendapat pendanaan dari IPO. Ia melanjutkan jangan pandang Bursa sebagai penyedia saham bagi perusahaan besar saja.

“Pasar modal sekarang tidak hanya bagi perusahaan besar, dan kita berkomitmen ke depan akan semakin banyak perusahaan  menengah, kecil bahkan mikro pun bisa IPO,” tukas I Gede .

Namun untuk para UKM yang mau melantai di bursa ada beberapa mekanisme yang perlu dilakukan, salah satunya dengan menjadi emiten BEI. Jika menjadi emiten maka caranya harus melakukan penawaran umum.

“Kita punya aturan UMKM masuk pasar modal, diantaranya harus memenuhi empat kebijakan POJK dimana yang utama adalah POJK No 53 dan 54,” katanya.

Peraturan OJK Nomor: 53/POJK.04/2017 tentang Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum dan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Emiten dengan Aset Skala Kecil atau Emiten dengan Aset Skala Menengah.

Dan Peraturan OJK Nomor: 54/POJK.04/2017 tentang Bentuk dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum dan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu oleh Emiten dengan Aset Skala Kecil atau Emiten dengan Aset Skala Menengah.

“Tahun lalu ada 9 emiten UMKM berskala kecil baru masuk. Kedepan kami akan terus dorong ini, BEI menargetkan 57 emiten baru di 2020, dengan perolehan dana segar sebesar Rp14,7 triliun,” pungkasnya.