Pigijo Bidik Rp12 Miliar Dari IPO

Loading

goodmoneyID – Setelah melewati serangkaian proses di OJK dan Bursa, PT Tourindo Guide Indonesia Tbk (Perseroan) resmi melantai menjadi emiten pertama di 2020, dan siap untuk meramaikan Papan Akselerasi PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) pada Rabu, 8 Januari 2020. PT Tourindo Guide Indonesia merupakan startup yang bergerak di bidang digital tourism marketplace.

Perseroan dengan kode perdagangan PGJO ini melepas 48,98% dari total saham kepada masyarakat dengan total penawaran umum ini mencapai Rp12 miliar. Pada kesempatan ini,  PT Surya Fajar Sekuritas merupakan Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

Dalam kesempatan tersebut, CEO PGJO, Claudia Ingkiriwang mengungkapkan harapannya bahwa dengan IPO ini dan sebagai startup asli Indonesia PGJO dapat dimiliki bersama oleh masyarakat luas. Ia juga menyebutkan hasil dari IPO ini kan digunakan untuk 3 hal yaitu pengembangan platform,  mitra, dan marketing.

“Hasil IPO ini qkan kita gunakannuntuk 3 hal, pertama untuk pengembangan platform, kedua pengembangan mitra, dan ketiga marketing, kita ingin penggunanya ini lebih ke wisman,” ujar Claudia Saat Konderensi Pers PGJO di Main Hall BEI  (8/1).

Sesuai dengan nilai inti dari PGJO, hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membangun ekosistem pariwisata dari Sabang sampai Merauke. Selain itu, Claudia berharap setelah melantai di Bursa, PGJO dapat menjadi inspirasi untuk teman-teman startup agar berani untuk melantai di bursa, khususnya dimana OJK dan IDX telah memberikan kemudahan dengan dibukanya papan akselerasi untuk UMKM dan startup.

“Dengan model bisnis yang prudent, namun tetap dinamis dalam melihat perubahan teknologi dan kebutuhan pasar khususnya di industri pariwisata Indonesia, dapat membangun semangat dari PGJO untuk menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat kepada seluruh pemegang saham,” tukasnya.

PT Tourindo Guide juga mendukung langkah pemerintah dalam meningkatkan sektor pariwisata Indonesia agar menjadi primadona pemasukan devisa negara. Dengan melakukan beberapa aktivitas yang mampu mendorong itu. Aktivitas ini meliputi promosi digital, pengembangan paket wisata, dan perluasan paket wisata di destinasi liburan berbagai daerah di Indonesia.

Terkait hal tersebut, Pigijo memberikan jawaban untuk mendukung penuh Kemenparekraf dengan memberikan keunggulan kompetitif untuk para stakeholder pariwisata, yaitu dengan meningkatkan nilai ekonomi untuk masyarakat lokal, seperti dibangunnya ekosistem  pariwisata meliputi akomodasi, transportasi, local experiences, spot wisata, dan travel assistants.

Didalam aplikasi Pigijo, tersedia informasi lengkap untuk para traveler mengenai transportasi, rekomendasi aktivitas, waktu kunjungan terbaik, dan destinasi wisata yang akan dituju. Tidak kalah penting adalah terjaminnya produk dengan mitra kerja yang terpercaya setelah melalui proses kurasi yang ketat.

Dengan IPO, PGJO berharap dapat memberikan kontribusi bagi dunia pariwisata Indonesia. Kedepan, target Pigijo tidak hanya menggandeng wisatawan domestik, tapi juga wisatawan mancanegara, sehingga dapat membantu Kemenparekraf dalam memenuhi target kunjungan wisata.

Saat ini Pigijo sudah memiliki mitra sebanyak 6 ribu lebih. Selain itu, memiliki database yang tersebar di beberapa tempat wisata terbesar di Indonesia ada. “4 ribu titik di Indonesia yang jadi destinasi wisata Pigijo,” pungkas Claudia.